Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Qaf
Nomor Ayat : 4
Nomor Surat : 50
Tema :
Biologi Penciptaan Manusia
Jumlah Pengunjung : 35

Detail Ayat

Ayat
﴿ قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْاَرْضُ مِنْهُمْ ۚوَعِنْدَنَا كِتٰبٌ حَفِيْظٌ ٤ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang dimakan bumi dari (tubuh) mereka karena pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik.

Tafsir Sains

Salah satu implikasi dari ayat mulia ini adalah bahwa setelah jenazah seseorang membusuk di dalam kuburnya, menjadi unsur dasar berupa air dan tanah, masih ada sesuatu yang penting yang tersisa. Oleh karena itu, ayat mulia mengungkapkan air dan tanah dengan ungkapan "apa yang dimakan bumi dari (tubuh) mereka" (QS. Qaf: 4), seolah-olah yang asli adalah apa yang tersisa setelah tubuh itu hilang.

 

Hadits Rasulullah SAW memperjelas hal ini: “Yang tersisa dari orang mati setelah tubuhnya membusuk adalah tulang sebesar biji sawi, dan dari situlah ia diciptakan, serta darinya ia akan dibangkitkan pada hari kiamat.” Ini mengisyaratkan bahwa bagian tersebut adalah komponen terpenting dalam tubuh manusia.

 

Para ahli embriologi kini menyadari bahwa sel-sel garis pertama telah dikaruniai oleh Sang Pencipta (Maha Suci Allah) dengan kemampuan luar biasa dalam proses penciptaan sel-sel khusus. Oleh karena itu, sel-sel ini dikenal sebagai "Sel-Sel Garis Primitif Pleuropoten" yang memiliki berbagai kemampuan dan kepekaan yang unggul.

 

Keistimewaan dan kepekaan sel-sel ini terlihat dari pertumbuhannya yang cepat, yang dapat membentuk sejumlah tumor (teratoma) berisi jaringan atau bahkan organ berbeda jika terkena pengaruh tertentu seperti radiasi. Sel-sel ini membentuk seluruh jaringan dan organ tubuh selama proses penciptaan. Kemampuan mereka untuk bertunas, Insya Allah, akan kembali terjadi pada hari kiamat ketika Allah menurunkan air khusus dari langit, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda: "Kemudian Allah menurunkan air dari langit, lalu mereka bertunas seperti tumbuhnya tanaman. Tidak ada satu pun bagian manusia yang akan hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, dan darinya manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat."

 

Telah terbukti bahwa tulang ekor tidak akan rusak, dan juga bahwa penciptaan manusia bermula darinya pada masa janin.

Dari ulasan ini, terlihat jelas bahwa yang paling penting yang tersisa dari seorang manusia setelah jiwanya kembali kepada Sang Pencipta adalah tulang ekornya, yang tidak pernah hancur. Sementara jasadnya terurai menjadi unsur-unsur dasarnya, yaitu air dan debu bumi, tulang ekor tersebut tetap ada untuk setiap makhluk, dari mana ia akan tumbuh kembali, layaknya tumbuhan yang bertunas dari bijinya.

Allah SWT berfirman:

"Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang dimakan bumi dari (tubuh) mereka, dan pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik."

(Qaf: 4)

 

Ayat ini menunjukkan bahwa seluruh rahasia manusia terletak pada tulang ekornya. Ketika jasad kembali ke bumi, unsur-unsurnya diserap kembali, namun esensi materi manusia tetap ada, yakni pada tulang ekor ini, meskipun sekecil biji sawi, tetapi tak pernah musnah. Hal ini telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW (semoga Allah memberkati beliau dan memberinya kedamaian) lebih dari seribu empat ratus tahun yang lalu. Ilmu pengetahuan baru mengenali fakta ini pada akhir abad kedua puluh, mengonfirmasi bahwa manusia diciptakan dan akan dibangkitkan kembali dari tulang ekor. Ini adalah kebenaran yang hanya diketahui oleh nabi melalui wahyu, yang diajarkan langsung oleh Sang Pencipta langit dan bumi.

 

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 3, 339-345.