Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Hud
Nomor Ayat : 44
Nomor Surat : 11
Tema :
Air Bumi
Jumlah Pengunjung : 163

Detail Ayat

Ayat
﴿ وَقِيْلَ يٰٓاَرْضُ ابْلَعِيْ مَاۤءَكِ وَيٰسَمَاۤءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَاۤءُ وَقُضِيَ الْاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ وَقِيْلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ٤٤ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Difirmankan (oleh Allah), “Wahai bumi, telanlah airmu dan wahai langit, berhentilah (mencurahkan hujan).” Air pun disurutkan dan urusan (pembinasaan para pendurhaka) pun diselesaikan dan (kapal itu pun) berlabuh di atas gunung Judiy,356) dan dikatakan, “Kebinasaanlah bagi kaum yang zalim.”

 

356) Gunung Judiy terletak di Armenia sebelah selatan dan berbatasan dengan Mesopotamia.

Tafsir Sains

Bumi kita adalah planet yang ditaksir mengandung sekitar 1.4 miliar kilometer kubik air. Oleh karena itu, bumi disebut sebagai planet air atau planet biru. Para ilmuwan telah lama mencoba untuk memahami sumber jumlah besar air ini, yang tanpanya tidak akan ada kehidupan di bumi. Mereka telah mengusulkan berbagai teori untuk menjelaskan hal ini. Salah satu teori tersebut adalah hipotesis bahwa air berasal dari bumi itu sendiri. Para ilmuwan Amerika mulai mempelajari pergerakan gunung berapi, dan menemukan bahwa letusan gunung berapi menghasilkan gas dan uap air dalam jumlah yang cukup besar, yang mungkin lebih dari 70% dari total air yang ada di bumi.

 

Dengan perhitungan sederhana untuk jumlah letusan gunung berapi di permukaan bumi, dan rata-rata siklus tahunan serta distribusinya di setiap wilayah, para ilmuwan memperkirakan bahwa jumlah air yang dilepaskan ke permukaan bumi oleh batuan cair dan gas yang terlarut di dalamnya mencapai sekitar 1.4 miliar kilometer kubik. Ini mengisyaratkan bahwa semua air di bumi berasal dari dalam bumi.

 

Al-Qur'an berbicara tentang siklus air mengelilingi bumi dalam banyak ayat lainnya. Namun, hubungan air dengan bumi dalam surat Hud ayat empat puluh empat merupakan penegasan fakta bahwa semua air di bumi diambil dari dalamnya, dan ini jelas merupakan keutamaan Al-Qur'an, sebagaimana yang dilakukan oleh ilmu-ilmu pengetahuan. Hal ini baru diketahui pada dekade akhir abad kedua puluh. Hal ini juga merupakan penegasan atas keterlibatan sumber mata air bumi dalam banjir tersebut.

Referensi
Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), 347-348.

Referensi Lengkap