Profil Ayat
Nama Surat : An-Najm |
Nomor Ayat : 45-46 |
Nomor Surat : 53 |
Tema : |
Embriologi Penciptaan Manusia |
Jumlah Pengunjung : 34 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ وَاَنَّهٗ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۙ ٤٥ مِنْ نُّطْفَةٍ اِذَا تُمْنٰىۙ ٤٦ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
45. bahwa sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan 46. dari mani ketika dipancarkan |
Tafsir Sains |
Ayat yang mulia ini menunjukkan luasnya daya cipta Ilahi, yang menjadikan perkawinan sebagai hukum kehidupan dunia. Dengan demikian, Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi tetap unik dalam keesaan-Nya yang mutlak, tanpa pasangan, tanpa persamaan, tanpa saingan, tanpa pendamping, dan tanpa anak. Sementara itu, perkawinan menjadi ciri khas manusia, hewan, dan tumbuhan. Bahkan, benda mati dan berbagai bentuk energi pun berfungsi sebagai sarana keberlangsungan, pembaruan, dan keanekaragaman ciptaan, hingga Allah Yang Maha Esa berkehendak.
Hal ini menjadi bukti atas kesatuan asal mula penciptaan yang pertama, yang menunjukkan keesaan Sang Pencipta, Maha Suci Dia, sekaligus menjadi saksi kebenaran penciptaan-Nya.
Model terbentuknya pasangan jantan dan betina terlihat jelas pada makhluk hidup, mulai dari manusia hingga hewan dan tumbuhan. Pada setiap kelompok makhluk hidup tersebut, betina memiliki organ reproduksi, salah satunya dikenal sebagai ovarium. Ovarium merupakan anugerah dari Allah Yang Maha Esa, yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengeluarkan sel reproduksi wanita, dikenal sebagai "ovum" atau sel telur.
Sebagai pasangan, jantan memiliki organ reproduksi yang disebut testis. Allah Yang Maha Esa menganugerahkan kemampuan luar biasa kepada testis untuk memproduksi sel reproduksi pria, yang dikenal sebagai "sperma." Dalam bentuk tunggalnya disebut "sperma," dan dalam jumlah banyak disebut "sperma" (gamet).
Melalui penyatuan sel reproduksi pria (sperma) dan wanita (ovum), terbentuklah gamet yang dikenal sebagai zigot, yang merupakan hasil dari perpaduan tersebut.
Ovarium bunga pada tumbuhan berbunga dikenal sebagai gynoecium, sedangkan sel jantan dikenal sebagai serbuk sari yang berasal dari androecium. Androecium terdiri dari sejumlah benang sari, masing-masing memiliki filamen yang pada ujungnya terdapat kepala sari yang membawa serbuk sari.
Sel-sel reproduksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan, meskipun sangat kecil, merupakan sumber kehidupan dan keanekaragamannya. Kehidupan ini berlanjut dari generasi ke generasi, dari orang tua ke anak cucu, hingga Allah Yang Maha Kuasa mewariskan bumi dan seisinya. Oleh karena itu, Dia berfirman: "sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan."
Penekanan Al-Qur'an terhadap konsep pasangan dalam segala hal merupakan preseden ilmiah yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan manusia pada akhir abad ke-20.
Yang dimaksud dengan nuthfah pada ayat ini adalah sel reproduksi wanita (sel telur). Allah berfirman: "Dari mani ketika dipancarkan" (An-Najm: 46), yang maksudnya adalah ketika sperma membuahi sel telur. Setelah dibuahi, sel telur bergabung dengan sperma membentuk zigot, yang mulai membelah menjadi sel-sel kecil yang dikenal sebagai blastomer. Selanjutnya, zigot berubah menjadi kumpulan sel berbentuk bola yang disebut morula. Morula kemudian membelah lebih lanjut, membentuk blastokista, yang menempel pada dinding rahim untuk memulai tahap berikutnya, yaitu lintah, embrio, pembentukan tulang, yang kemudian ditutupi oleh daging dan kulit, hingga berkembang menjadi janin yang utuh.
Pada manusia, sel somatik mengandung 46 kromosom yang tersusun dalam 23 pasang, dengan setiap pasang memiliki bentuk yang sama namun struktur yang berbeda. Jumlah ini tetap sama pada pria dan wanita, meskipun terdapat perbedaan pada kromosom penentu jenis kelamin. Sel somatik laki-laki membawa 44 kromosom somatik dan 2 kromosom seks yang berbeda, yaitu satu laki-laki (Y) dan satu perempuan (X).
Sedangkan pada perempuan, sel somatik membawa 44 kromosom somatik dan dua kromosom seks yang serupa, keduanya bersifat perempuan (X dan X).
Jika sel telur dibuahi oleh sperma yang membawa kromosom X (sifat kewanitaan), maka janin yang dikandung akan berjenis kelamin perempuan, insya Allah, dengan kombinasi 44 kromosom somatik + X + X. Dari dua puluh tiga pasang kromosom ini, dua puluh dua di antaranya membawa ciri-ciri fisik, sementara satu pasang lainnya menentukan jenis kelamin. Pasangan kromosom seksual pada perempuan adalah (X dan X), sedangkan pada laki-laki adalah (Y dan X).
Setengah dari ciri-ciri ini diwariskan dari ayah dan leluhurnya, dan setengah lainnya dari ibu dan leluhurnya, yang menghasilkan keanekaragaman ciptaan yang luar biasa, meskipun berasal dari satu asal. Dalam genetika, proses ini dikenal sebagai "crossing-over."
Melalui proses ini, setiap sifat manusia terdiri dari sepasang pembawa genetik, satu dari ayah dan nenek moyangnya, dan satu lagi dari ibu dan nenek moyangnya. Pembawa genetik yang lebih kuat disebut "ciri dominan," sementara yang lebih lemah tersembunyi dan menunggu waktu yang tepat untuk muncul. Inilah sebabnya mengapa ciri-ciri anak bisa sangat berbeda dari orang tuanya maupun dari leluhurnya.
Keunggulan Al-Qur'an dalam memuat fakta-fakta ilmiah yang baru diketahui kurang dari satu abad yang lalu ini menandakan bahwa Al-Qur’an tidak mungkin berasal dari sumber selain Allah, Sang Pencipta, yang menurunkan Al-Qur'an dengan ilmu-Nya kepada penutup para nabi dan rasul-Nya. |
Referensi |
Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 3, 497-502. |