Profil Ayat
Nama Surat : Al-An‘ām |
Nomor Ayat : 99 |
Nomor Surat : 6 |
Tema : |
Agroklimatologi Air Hujan Genetika Tanaman Klorofil Bahan Makanan Buah-Buahan Pengembangan Produk Penyebaran Benih SDA Perkebunan Kurma Tumbuhan Delima Zaitun Anggur Biologi Diet Geografi Pertanian |
Jumlah Pengunjung : 104 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۚ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَاَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًاۚ وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ اُنْظُرُوْٓا اِلٰى ثَمَرِهٖٓ اِذَٓا اَثْمَرَ وَيَنْعِهٖ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكُمْ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ٩٩ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
Dialah yang menurunkan air dari langit lalu dengannya Kami menumbuhkan segala macam tumbuhan. Maka, darinya Kami mengeluarkan tanaman yang menghijau. Darinya Kami mengeluarkan butir yang bertumpuk (banyak). Dari mayang kurma (mengurai) tangkai-tangkai yang menjuntai. (Kami menumbuhkan) kebun-kebun anggur. (Kami menumbuhkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah dan menjadi masak. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. |
Tafsir Sains |
Al-Qur'an menyebut “pabrik hijau” atau kloroplas itu dengan nama al-Khaďir, yang dalam Bahasa Inggris diterjemahkan menjadi green substance. Di dalam kloroplas ini tumbuhan memanfaatkan energi matahari untuk mengubah bahan asupan menjadi energi kimia, yang pada akhirnya menghasikan bermacam bagian lainnya dari tumbuhan itu. Keterangan rinci akan hal ini dapat kita temukan dalam ayat di atas. Dan benar saja, ilmu pengetahuan modern akhirnya mengungkap bahwa substansi inilah “pabrik” yang memproduksi biji, buah, dan organ-organ dari semua jenis tumbuhan di bumi. Terkait kloroplas, adalah sangat menggugah bahwa Al-Qur'an membuka pintu kebenaran dan mengarahkan manusia ke jalan ilmu pengetahuan dalam rangka membuka rahasia alam, dengan penggalan ayat berikut. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (al An‘ām/6: 99)
Penggalan penekanan ini khusus memberikan terhadap saat ketika pembentukan buah (dengan daun yang berwarna hijau) dimulai, dalam kaitannya dengan kematangan buah (ketika tidak ada lagi buah baru terbentuk karena sebagian daunnya mulai berwarna kuning dan sel-sel di dalamnya mati). Ilustrasi ini tampak jelas pada tanaman padi-padian.
Lalu, adakah yang memberitahu Nabi Muhammad tentang fakta fakta ini? Mungkinkah beliau tahu dengan sendirinya di masa hidupnya, yang kala itu masyarakatnya bahkan belum mengenal budaya baca-tulis yang sangat kompleks seperti sekarang ini, dan ilmu pengetahuan serta peralatan ilmiah pun tidak tersedia bahkan dalam tingkatannya yang paling sederhana sekalipun? Bila tidak ada yang memberitahu, bagaimana hal itu menjadi mungkin, sedangkan kenyataan memperlihatkan bahwa untuk mengungkapkan hal yang demikian ini diperlukan pusat-pusat penelitian ilmu pengetahuan dan laboratorium lengkap dengan para peneliti ahli dan peralatan canggih di bidang fisiologi tumbuhan?
Jawaban yang paling mungkin atas pertanyaan-pertanyaan itu adalah bahwa hal ini membuktikan terbukanya rahasia salah satu proses kunci di bidang ilmu tumbuhan di dalam Al-Qur'an datang dari Allah.
Pascapenelitian yang sangat lama, para ahli fisiologi tumbuhan mulai dapat memahami proses fotosintesis. Ahli kimia dan fisiologi dari Swiss, Nicholas Theodore de Saussure (1804) menyatakan bahwa ada dua macam cara pertukaran gas pada tumbuhan. Cara pertama terjadi pada siang hari, dan lainnya pada malam hari. “Pabrik hijau” mengisap CO2 dan melepaskan O2 pada siang hari, dan pada malam hari ia melakukan kebalikan dari proses itu. Dari sini temuan-temuan lainnya membuka cakrawala ilmu pengetahuan tentang pentingnya peran tumbuhan.
Baru pada 1942 proses fotosintesis dinyatakan secara gamblang oleh AD Meyer. Ia menyatakan bahwa sumber energi utama yang digunakan tumbuhan adalah sinar matahari, yang diserap oleh tumbuhan dan diubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Bagian yang paling bertanggung jawab atas proses ini, yaitu kloroplas si pembawa pigmen, ditemukan pada 1961 oleh AD Glass.
Tumbuhan memulai proses fotosintesis dengan menggunakan komponen dan organ kloroplas. Proses ini berujung dengan diproduksinya karbohidrat yang akan masuk dan terlibat dalam proses biologis kompleks yang akan memproduksi material dasar bagi terbentuknya dinding sel, asam amino, protein, lemak, hormon, pigmen, dan selanjutnya.
Unsur unsur ini adalah bagian esensial dari terbentuknya bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai makanan dan pakan bagi manusia dan binatang. Fotosintesis adalah proses dua tingkat. Proses pertama bergantung pada hadirnya cahaya (Reaksi Cahaya), yang memerlukan hadirnya energi cahaya langsung untuk membentuk molekul molekul pembawa energi yang akan digunakan pada proses fotosintesis kedua. Tidak seperti proses pertama, proses kedua bebas dari cahaya (Reaksi Gelap), dan terjadi pada saat produk dari Reaksi Cahaya digunakan untuk membentuk ikatan kovalen C-C dari karbohidrat. Reaksi Gelap dapat terjadi saat suasana gelap. Temuan akhir-akhir ini mengindikasikan bahwa enzim utama yang bekerja di sini dirangsang oleh kehadiran cahaya. Dengan demikian, pena maan Reaksi Gelap menjadi tidak terlalu tepat. Reaksi Cahaya terjadi pada bagian grana dari kloroplas, sedangkan Reaksi Gelap terjadi pada bagian stroma.
Dalam tiga abad, sejak tahun 1600–an sampai dengan abad 20, para peneliti berhasil menguraikan dan menjelaskan bahwa kloroplas adalah subjek yang bertanggung jawab atas proses penyerapan energi cahaya matahari dan konversinya menjadi energi kimia untuk kemudian menghasilkan bermacam buah-buahan. Proses yang menghasilkan biji-bijian, buah, dan bagian dari tumbuhan terjadi secara terselubung dan tersimpan sangat dalam pada organ thylakoid dalam kloroplas yang tidak dapat dilihat mata telanjang.
Proses ini baru dapat diungkap para ahli botani setelah melakukan penelitian intensif dan tak kenal lelah selama beberapa abad. Setelah metode penelitian tersedia, barulah para ahli mengumumkan adanya substansi hijau dalam daun yang mampu memproduksi karbohidrat yang mengandung bahan dasar untuk memproduksi semua bentuk buah buahan, pohon, dan tetumbuhan lainnya.
Produk yang dihasilkan tanaman ini tersedia melalui proses kimia yang sangat rumit. Beribu pigmen yang dinamakan klorofil, yang ditemukan di dalam kloroplas, bereaksi sangat cepat apabila terkena sinar matahari. Kecepatan reaksinya terhadap sinar matahari mendekati satu milisekon alias seperseribu detik. Kecepatan yang begitu dahsyat ini membuat banyak mekanisme dalam proses fotosintesis masih belum sepenuhnya dapat diamati para peneliti.
Pada saat melakukan proses fotosintesis, tumbuhan mengambil gas karbondioksida dari udara. Karbondioksida adalah sejenis gas beracun dan tidak dapat dikonsumsi manusia. Proses fotosintesis kemudian menghasikan gas lain yang menjadi produk utamanya, yaitu oksigen. Sekitar 30% dari oksigen di udara dihasilkan oleh tumbuhan darat. Sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan dan alga bersel satu di lautan. Gambaran persamaan kimia dari proses ini dapat dilihat pada formula berikut: 6H2O + 6CO2 ---FOTOSINTESIS---> C6H12O6+ 6O2 Artinya, dengan proses fotosintesis 6 molekul air ditambah 6 molekul karbondioksida diubah menjadi 1 molekul gula dan 6 molekul oksigen.
Klorofil merupakan zat hijau daun yang bertanggung jawab menangani proses fotosintesis, yang dikenal juga dengan nama asimilasi karbon. Klorofil berperan menangkap cahaya matahari, mengubahnya menjadi energi yang mengkatalisasi reaksi antara karbondioksida dengan air menjadi molekul glukosa. Glukosa (suatu jenis monosakarida) merupakan unit terkecil dari karbohidrat, dalam perkembangan selanjutnya berubah menjadi sukrosa (suatu jenis disakarida) yang akhirnya dapat disimpan dalam bentuk polisakarida, seperti amilosa. Struktur polisakarida bertumpuk tumpuk, terdiri atas banyak monosakarida. Bukan tidak mungkin inilah yang hendak Allah jelaskan melalui Surah al-An‘ām/6: 99 di atas.
Jadi, dalam tingkat molekuler, ayat di atas tampaknya dapat ditafsirkan sebagai isyarat tentang adanya proses fotosintesis, di mana peran zat hijau daun atau klorofil sangat menentukan pembentukan glukosa maupun polisakarida, yang merupakan gabungan dari tumpukan monosakarida.
Pohon kurma (Phoenix dactylifera) termasuk dalam suku Arecaceae, yang terdiri dari beratus jenis. Seperti kurma, beberapa kerabatnya di Indonesia juga punya nilai penting dalam kehidupan masyarakat, di antaranya kelapa (Cocos nucifera), aren (Arenga pinata), gewang (Corypha utan), lontar atau siwalan (Borassus flabellifer), nipah (Nypa fruticans), sagu (Metroxylon sago), salak (Salacca zalacca), dan rotan (Calamus rottan).
P
Buah kurma dikenal sebagai makanan yang mudah dicerna. Sekitar 30 menit setelah makan kurma, badan yang lelah akan memperoleh kembali kekuatannya. Banyak orang mengasosiasikan rasa lemas dan lelah dengan perut yang kosong. Hal ini tidak bisa dibilang benar karena sebetulnya kurangnya kandungan gula di dalam darah adalah yang menyebabkan seseorang merasa lemas dan lapar itu. Dengan mengonsumsi buah kurma yang cepat diserap, pasokan gula dalam darah akan naik dengan cepat. Rasa kenyang usai makan buah kurma mencegah seseorang makan banyak. Pada orang yang berpuasa, setelah sepanjang hari perut tidak diisi makanan, masuknya makanan dalam jumlah berlebih malah dapat mengganggu fungsi alat pencernaan. Itulah mengapa Rasulullah menganjurkan kita untuk berbuka dengan kurma, atau paling tidak dengan air putih.
Pohon kurma terkenal dengan karakternya yang kokoh, ketinggiannya yang mencolok dibanding tanaman di sekitarnya, ketahanannya melawan empasan badai pasir, dan kemampuan adaptasinya yang sempurna terhadap suhu ekstrem padang pasir. Pohon kurma termasuk jenis yang berumur panjang. Jumlah buah yang dihasilkannya relatif lebih banyak ketimbang tanaman buah lain di sekitar daerah hidupnya. Seperti pohonnya, buah kurma juga memiliki banyak variasi bentuk, warna, rasa, dan ukuran.
Kurma masuk dalam keluarga Palmaceae yang memiliki sekitar 200 marga dari sekitar 40 jenis, baik yang berbentuk pohon, semak, maupun tumbuhan merambat. Jenis-jenisnya banyak ditemukan di kawasan tropis, dan beberapa di antaranya ditemukan di kawasan dengan empat musim. Jenis kurma, yang bernama latin Phoenix dactylifera, ditemukan tumbuh di padang pasir dengan suhu udara mencapai lebih dari 50o C, dan suhu tanah mencapai 90o C. Hujan juga sangat jarang turun di kawasan tumbuhnya yang ekstrem ini. Kemampuan adaptasi pohon kurma terhadap kondisi tersebut sangat sempurna sehingga ia mampu menghasilkan buah yang sangat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat gurun. Benarlah bila kurma merupakan anugerah agung Allah kepada manusia.
Berikut ini beberapa catatan mengenai kegunaan dan khasiat kurma bagi kesehatan dan kesegaran tubuh: 1. Kurma kering diketahui dapat melancarkan pencernaan dan air seni karena mengandung cukup banyak serat; 2. Serat dalam kurma, baik dalam buah basah maupun kering, diketahui sangat baik bagi ibu yang hendak melahirkan maupun yang sedang menyusui. Serat kurma terbukti dapat menguatkan rahim dan membuat kontraksinya ter atur. Kurma basah juga dipercaya mencegah pendarahan pasca melahirkan dan mempercepat proses pengembalian rahim ke posisi semula. Di dalam kurma terdapat hormon menyerupai oxytocine yang dihasilkan oleh tubuh manusia, yang membantu proses kelahiran dan saat menyusui; 3. Buah kurma kaya akan unsur kalsium dan besi yang diperlukan dalam proses pembentukan air susu dan perkembangan bayi; 4. Kurma dapat mempengaruhi ketenangan seseorang akibat pengaruh positifnya terhadap kelenjar gondok. Karenanya, anak-anak dan manula dianjurkan mengonsumsi kurma pada pagi hari supaya kondisi kejiwaannya lebih stabil.
Delima banyak digunakan sebagai makanan sehat karena kandungan protein dan lemaknya sangat kecil. Sebaliknya delima kaya akan sodium, riboflavin, thiamin, niasin, vitamin C, kalsium, dan fosfor. Jus buah ini, yang mengandung cukup banyak antioksidan, banyak disukai di Timur Tengah. Antioksidan adalah pertahanan tubuh terhadap radikal bebas dan molekul-molekul yang merugikan, yang dipercaya memberi kontribusi terhadap penyakit jantung, penuaan dini, dan kanker. Delima juga dipercaya dapat memperlambat penuaan. Di India Utara, biji delima yang terletak dalam kantong-kantong daging buah bahkan digunakan sebagai bumbu penambah rasa. Biji delima kering juga digunakan sebagai pengganti kismis dalam pembuatan kue dan permen di Eropa.
Buah delima memiliki nilai kalori nutrisi yang tergolong cukup tinggi, 65; kandungan lemak yang rendah; dan kandungan beberapa vitamin (riboflavin, thiamine, niacin, dan vitamin C) serta mineral (calcium dan fosfor) yang tinggi. Di samping dikonsumsi sebagai jus, buah delima juga dibuat jelly dan sirup. Temuan belakangan ini yang mengungkap kandungan antioksidan yang tinggi di dalam buah delima menjadi salah satu pertimbangan mengapa buah ini disukai banyak orang.
Masyarakat India Utara biasa memanfaatkan biji delima yang dikeringkan sebagai bumbu masak. Biji ini mereka peroleh dari varietas delima yang memiliki rasa sangat asam dan jarang dikonsumsi. Di samping sebagai makanan, delima juga diketahui mempunyai khasiat sebagai obat. Buah ini tertulis di dalam Unani Tibb, suatu sistem pengobatan berdasarkan data ilmiah dan prinsip holistik dari pengobatan Yunani, Mesir, Arab, dan India, yang dinamai homeopathy. Homeopathy adalah sistem pengobatan yang didasarkan pada hukum alam yang telah diterapkan sekitar 200 tahun lalu. Buah delima digunakan sebagai obat diare, sakit telinga, mata kabur, demam, sakit gusi dan gigi, serta sakit pencernaan.
Sementara itu pengobatan tradisional Sri Lanka memanfaatkan kuncup daun yang direbus dan diseduh layaknya teh untuk menyembuhkan diare dan penyakit saluran sedangkan pernapasan, bunganya mereka gunakan untuk mengobati sakit mata.
Dari uraian di atas tampak bahwa buah delima menyimpan begitu banyak manfaat, dari hal-hal yang bersifat sosial-budaya hingga kegunaannya sebagai obat. Dengan begitu tidaklah salah bila Allah menggunakannya menjadi bagian dari sumpah-Nya.
Zaitun diyakini berasal dari Phoenicia, bagian utara Jazirah Arab, dan mulai dikenal 2.000 tahun SM. Setelah manfaat buahnya dikenal, terutama yang berupa minyak, penanaman zaitun dengan cepat menyebar ke Eropa dan Afrika. Minyak zaitun digunakan untuk berbagai keperluan seperti kosmetik, pengobatan, bahkan campuran makanan karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Sebagai bahan campuran makanan, buah zaitun mengandung beberapa unsur yang diperlukan manusia, seperti protein yang cukup tinggi, zat garam, besi, fosfor, serta vitamin A dan B. Zaitun juga dipercaya mampu menghaluskan kulit dan karenanya dimanfaatkan dalam industri sabun. Minyak zaitun juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki minyak hewani atau nabati lainnya. Minyak zaitun diketahui mampu menyehatkan jantung dan pembuluh darah.
Dalam bidang kesehatan minyak zaitun memiliki peran penting, sebagai berikut: menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mencegah kanker, mencegah artritis, membantu pertumbuhan tulang, memperlambat proses penuaan, membantu pertumbuhan anak, menurunkan tekanan darah tinggi, memperbaiki fungsi organ dalam.
Dalam banyak buku terlihat betapa perhatian para ahli ter hadap manfaat minyak zaitun dalam bidang kesehatan cukup intens. Pola makan yang baik dan mengonsumsi banyak mi nyak zaitun sangat dianjurkan. Sebetulnya peran dan keuntungan mengonsumsi minyak zaitun telah banyak dinyatakan Allah dalam Al Qur'an; pernyataan-pernyataan yang terungkap kebenarannya berkat temuan-temuan ilmiah dalam bidang kesehatan dewasa ini.
Sementara itu, anggur atau al-‘Inab baik sebagai buah maupun hasil olahannya disebutkan sebanyak 11 kali dalam Al-Qur'an. Umumnya, penyebutan itu mengindikasikan rezeki yang dikaitkan dengan berbagai hal seperti perumpamaan, perkembangan teknologi, dan pemisalan atas perbuatan tercela. Anggur adalah salah satu tumbuhan yang dapat berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Buahnya dapat dimakan apa adanya maupun dikreasikan menjadi berbagai bentuk makanan turunan, seperti selai, agar, cuka, minuman beralkohol, kismis, dan minyak biji anggur. Buah anggur tumbuh berkelompok, antara 6 hingga 300 butir per kelompok. Warnanya bermacam-macam, mulai dari kehitaman, biru tua, ungu, kuning, hijau, hingga yang berwarna kemerahan.
Buah anggur berwarna putih yang ada saat ini pada dasarnya adalah anggur hijau yang secara evolutif berasal dari anggur berwarna ungu. Anggur sebagai buah yang dapat dimakan telah dikenal pada masa Nabi Nuh. Kemungkinan besar domestikasi anggur dimulai di kawasan Azerbaijan, Armenia, dan Turki Utara. Saat ini usaha domestikasi anggur telah menghasilkan sekitar 8.000 kultivar anggur di dunia, sebagian besarnya terdapat di Eropa.
Domestikasi tanaman ini sekaligus memulai domestikasi mikroba yang secara alami ditemukan pada kulit luar buah anggur. Kedua unsur inilah yang secara teknis berperan dalam fermentasi buah anggur menjadi minuman beralkohol. Berita tentang penanaman anggur juga dapat ditemukan pada catatan Mesir kuno, Yunani kuno, Phoenicia, dan Romawi. Di masa yang lebih kemudian, tanaman anggur menyebar ke bagian Eropa lainnya, Afrika Utara, dan berikutnya ke benua Amerika.
Buah anggur merupakan sumber glukosa, fruktosa, dan beberapa mineral seperti sodium, potasium, kalsium dan besi. Manfaat buah ini juga sangat banyak. Kandungan vitamin di dalamnya cukup memadai untuk mencegah pendarahan pada penderita diabetes, maupun gangguan urat nadi pada penderita Atherosclerosis. Buah anggur juga baik untuk pencernaan dan bermanfaat untuk memperlancar air seni. Buah anggur mentah sangat baik untuk obat sakit tenggorokan. Buah anggur juga dikenal dapat mengurangi rasa sakit pada penderita bronchitis kronis, penyakit jantung, dan asam urat. Diet buah anggur juga baik bagi penderita demam. Tidak itu saja, getah batang pohon anggur pun baik untuk mengobati beberapa penyakit kulit dan ophtalmia.
Anggur, khususnya yang berwarna merah, kaya akan senyawa kimia bernama polifenol. Senyawa kimia ini dapat mengurangi dan mencegah perkembangan degeneratif, seper ti penyakit gangguan jantung. Senyawa kimia polifenol termasuk kelompok antioksidan alami. Antioksidan itu sendiri bertugas memperlambat dan mencegah kerusakan sel, misalnya mencegah atau memperlambat pengendapan pada pembuluh darah yang itu akan menghambat aliran darah dan pasokan oksigen ke seluruh tubuh. Di samping itu, polifenol juga bermanfaat mengurangi pengentalan darah, mencegah penyempitan pembuluh darah, dan menormalkan detak jantung. |
Referensi |
Tim Penyusun, Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 22-28, 52-56, 58-64, 70-85. |