Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Ar-Ra'd
Nomor Ayat : 17
Nomor Surat : 13
Tema :
Agroklimatologi Air
Jumlah Pengunjung : 87

Detail Ayat

Ayat
﴿ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَالَتْ اَوْدِيَةٌ ۢ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۗوَمِمَّا يُوْقِدُوْنَ عَلَيْهِ فِى النَّارِ ابْتِغَاۤءَ حِلْيَةٍ اَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهٗ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ەۗ فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ ۗ ١٧ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Dia telah menurunkan air dari langit, lalu mengalirlah air itu di lembah-lembah sesuai dengan ukurannya. Arus itu membawa buih yang mengambang. Dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buih seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang hak dan batil. Buih akan hilang tidak berguna, sedangkan yang bermanfaat bagi manusia akan menetap di dalam bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan.

Tafsir Sains

Dengan adanya gaya gravitasi, air di permukaan tanah selalu bergerak menuju tempat yang lebih rendah berupa air limpasan yang kemudian mengaliri saluran-saluran, parit parit, dan sungai-sungai. Pada tempat-tempat yang dilaluinya aliran air akan mengangkut segala yang dapat diseretnya. Dengan demikian, air limpasan yang dihasil kan hujan pada dasarnya melakukan pencucian terhadap tempat tempat yang dilaluinya.

Meskipun pengangkutan kotoran itu terjadi selama pengaliran, sampai dengan batas-batas tertentu aliran air tersebut tidak akan jenuh dengan kotoran, dan akan terus mempunyai kemampuan untuk mencuci dan membersihkan, karena air yang mengalir memiliki daya pulih membersihkan dirinya sendiri (self purification) dari kotoran yang terlarut di dalamnya.

Pencemar yang masuk ke dalam perairan, dalam batas-batas tertentu, pada suatu saat akan menghilang secara alami sehingga aliran air akan bersih (pulih) seperti sedia kala. Hanya saja, apabila jumlah pencemar yang masuk melebihi batas kemampuan alami untuk dibersihkan maka pencemar itu akan terakumulasi dan bisa mencemari air tanah.

Kemampuan aliran air sungai untuk memelihara atau mengem balikan aliran air pada kondisi yang tetap atau selalu kembali segar (bersih) meski terdapat pencemar yang memasukinya, dikenal dengan istilah Daya Pulih Kembali (self purification). Proses ini berkaitan dengan proses-proses kimia, fisika, dan biologi yang terjadi pada suatu aliran air.

Mekanisme utama yang menyebabkan proses pembersihan pada aliran ini adalah reaksi oksidasi yang terjadi antara oksigen yang terlarut di dalam air dengan senyawa terlarut lainnya yang menyebabkan terjadinya proses penguraian zat-zat pencemar secara kimia. Pada air yang mengalir, pasokan oksigen ke dalam air tidak pernah terhenti karena adanya riak, percikan, terjunan air, dan sebagainya, yang menyebabkan oksigen di dalam udara tercampur ke dalam air.

Selama pasokan oksigen tidak terhenti maka penguraian zat-zat terlarut akan berlangsung terus-menerus, dengan dipercepat oleh aktivitas biota dan jasad renik air. Hasil akhir proses-proses penguraian ini sebagian besar akan berupa gas, dan sebagian lainnya yang memiliki berat jenis tinggi umumnya berbentuk padatan. Gas sebagai bagian yang ringan dari hasil proses penguraian tersebut akan mengapung di atas permukaan air membentuk buih-buih yang kemudian menguap. Sedangkan bagian hasil proses penguraian yang berat akan tenggelam dan mengendap. Dengan demikian aliran air semakin lama akan semakin bersih, walaupun tidak akan menjadi air murni tanpa zat terlarut.

Pengukuran Daya Pulih Kem bali suatu aliran sungai biasanya menggunakan indikator tingkat kebersihan yang meliputi: Kema saman (pH), Oksigen Terlarut (DO = Dissolved Oxygen), Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD = Biological Oxygen Demand), dan Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD = Chemical Oxygen Demand).

Adanya mekanisme pemurnian dalam aliran air diisyaratkan di dalam Surah ar-Ra‘d/13: 17, dan Allah memakai mekanisme tersebut sebagai perumpamaan agar orang pandai menjaga sesuatu yang bermanfaat, yaitu yang hak (diibaratkan sebagai air bersih dan logam), dan melepaskan segala hal yang tidak bermanfaat, yaitu yang batil (diibaratkan dengan buih, baik yang terdapat pada aliran air maupun pada logam yang dilebur).

Secara fisik, aliran air meng akibatkan pula pengikisan tanah dan batuan pada tempat-tempat yang dilaluinya. Proses pengikisan ini dikenal dengan istilah erosi. Hasil erosi yang terangkut aliran air ini pada suatu saat akan diendapkan di tempat ketika kecepatan arus melemah atau terhenti. Proses pengendapan ini biasa disebut proses sedimentasi. Proses erosi dan sedimentasi yang berjalan terus-menerus sepanjang sejarah bumi telah membentuk rupa permukaan bumi yang sekarang kita lihat.

Lereng gunung berjurang jurang di antaranya terjadi karena torehan aliran sungai, demikian pula lembah-lembah terjadi karena proses pengikisan terus-menerus dataran oleh aliran sungai. Oleh karena itu, besar dan dalamnya suatu lembah yang terbentuk ditentukan oleh besarnya aliran air yang melaluinya serta lamanya lembah itu dilalui sungai. Adapun dataran yang rata terjadi karena proses sedimentasi. Semua penga ruh iklim dan pergerakan air yang menyebabkan terjadinya dinamika di permukaan bumi, dalam ilmu geologi di kelompokkan menjadi energi eksogen. Di dalam Al Qur’an, bekerjanya gaya eksogen di atas permukaan bumi tergambar di antaranya pada Surah ar-Ra‘d/13: 17.

Referensi

Tim Penyusun, Air Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 47-50.