Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Yusuf
Nomor Ayat : 47
Nomor Surat : 12
Tema :
Biji-Bijian Tumbuhan Bahan Makanan
Jumlah Pengunjung : 58

Detail Ayat

Ayat
﴿ قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ ٤٧ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

(Yusuf) berkata, “Bercocoktanamlah kamu tujuh tahun berturut-turut! Kemudian apa yang kamu tuai, biarkanlah di tangkainya, kecuali sedikit untuk kamu makan.

Tafsir Sains

Butir gandum terbungkus dalam tirai yang disebut glume, yang membentuk sekam gandum. Biji-bijian, baik dalam tangkai maupun bulir, dikelilingi oleh penutup pelindung seperti duri dan rambut yang melindunginya dari jamur, bakteri, kuman, serangga, kelembapan, fluktuasi cuaca, dan arus udara langsung yang mengandung polutan. Penutup ini menjaga benih dalam keadaan stagnasi vital dan dormansi dengan tingkat ventilasi tidak langsung dan terus-menerus, serta mencegah peningkatan kelembapan yang dapat menyebabkan perkecambahan selama penyimpanan. Selain itu, penutupnya mengandung sedikit senyawa kimia yang mengawetkan benih dan menghambat proses perkecambahan dalam kondisi kering, serta senyawa antioksidan untuk melawan bakteri, jamur, dan kuman yang mungkin mencapai biji-bijian selama penyimpanan.

 

Berdasarkan hal ini, ayat mulia yang kami pertimbangkan datang sebagai ilham dari Tuhan Yang Maha Esa kepada Nabi Yusuf (saw) untuk menyarankan penyimpanan tanaman pertanian seperti gandum, jelai, beras, dan gandum dalam tangkainya. Ini terbukti sebagai sistem terbaik untuk mengawetkan hasil panen, baik dalam jangka waktu penyimpanan yang panjang maupun pendek. Yusuf (saw) menerapkannya hingga lima belas tahun tanpa merusak hasil panen, dan selama periode tersebut, hasil panen tetap terjaga kelestariannya, termasuk nilai gizinya, vitalitas, serta kemampuannya untuk berkecambah, tumbuh, dan berbuah.

 

Profesor Dr. Abdelmadjid Belabed dari Universitas Wajda di Maroko melakukan percobaan praktis untuk mengkonfirmasi hal ini. Ia meninggalkan benih gandum dalam tangkainya selama dua tahun dalam kondisi normal tanpa metode penyimpanan khusus. Ia juga membandingkan benih yang dikeluarkan dari tangkainya dan dibiarkan dalam kondisi yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa benih dalam tangkai tidak mengalami perubahan signifikan dalam kandungan nutrisinya atau kemampuannya untuk berkecambah, hanya kehilangan sebagian kandungan airnya, yang membuatnya lebih kering dan lebih cocok untuk pengawetan dan perkecambahan. Sebaliknya, benih gandum yang dikupas kehilangan 20% kandungan proteinnya setelah satu tahun penyimpanan, dan 32% setelah dua tahun, serta kehilangan sebagian besar kemampuannya untuk berkecambah, tumbuh, dan berbuah.

 

Pengalaman ini membuktikan bahwa cara terbaik untuk menyimpan hasil panen seperti gandum, jelai, dan beras adalah dengan mempertahankan biji-bijian dalam tangkainya. Ini merupakan salah satu wahyu yang diturunkan Allah Yang Maha Kuasa kepada Nabi Yusuf AS.

 

Pernyataan ini beserta kisah lengkap Nabi Yusuf  dalam Al-Qur'an menjadi bukti bahwa Al-Qur’an bukan merupakan ciptaan manusia, melainkan perkataan dari Allah, Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 1, 370-371.