Profil Ayat
Nama Surat : At-Takwir |
Nomor Ayat : 15-16 |
Nomor Surat : 81 |
Tema : |
Bintang Bulan Bumi Langit Matahari |
Jumlah Pengunjung : 63 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ فَلَآ اُقْسِمُ بِالْخُنَّسِۙ ١٥ الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙ ١٦ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
Aku bersumpah demi bintang-bintang, yang beredar lagi terbenam. |
Tafsir Sains |
Dari ayat ini diketahui bahwa bintang-bintang dan planet-planet di angkasa semuanya bergerak atau berputar pada porosnya (berotasi). Gerakan ini menyebabkan mereka terbit dan terbenam. Benda-benda langit itu disebut terbit bila terlihat muncul di atas ufuk timur, kemudian bergerak ke barat. Pada saat cahaya matahari menghilang, bintang-bintang yang cahayanya kalah kuat mulai tampak. Demikian pula planet-planet yang tidak mempunyai cahaya mulai memantulkan cahaya matahari yang diterimanya. Sebaliknya, pada saat matahari terbit dan memancarkan cahaya yang kuat, semua benda langit itu akan lenyap, tidak tampak. Mereka tidak terlihat karena hadirnya cahaya matahari yang jauh lebih kuat. Selain rotasi, planet-planet itu juga bergerak mengelilingi matahari. Matahari merupakan pusat tata surya. Dengan posisinya yang demikian matahari menjadi induk dari semua benda langit di dalam tata surya. Semua planet dan anggota tata surya lainnya akan beredar pada orbit yang ada di sekelilingnya. Mereka bergerak dan berputar pada garis edar yang telah ditetapkan. Pergerakan planet memutari matahari disebut revolusi.
Dalam perputarannya mengelilingi matahari setiap planet mempunyai waktu edar yang berbeda-beda. Rentang waktu yang diperlukan planet untuk pergerakan pada orbitnya dari satu titik dan kembali ke posisi semula tergantung dari jaraknya ke matahari. Suatu planet yang terletak dekat dengan matahari akan memerlukan waktu lebih pendek daripada planet yang posisinya lebih jauh; demikian sebaliknya. Bumi, seperti planet-planet lain, selalu bergerak mengelilingi matahari. Dengan posisinya ini bumi memerlukan waktu sekitar 365 hari lebih untuk berrevolusi. Rentangan sepanjang ini kemudian ditetapkan sebagai hitungan waktu, yang disebut tahun. Dengan ketentuan ini satu tahun adalah satuan waktu yang mencakup 365 hari lebih. Kelebihan ini akan menjadi satu hari setelah empat tahun. Oleh karena itu, dalam setiap 4 tahun hitungan hari akan bertambah menjadi 366, suatu tahun yang disebut tahun Kabisat.
Rotasi memicu terjadinya siang dan malam, sedangkan revolusi menyebabkan pergantian musim. Dengan posisi bumi yang agak condong terhadap matahari, wilayah yang terkena cahaya tidak selalu sama; ada kalanya berada agak ke selatan dari posisi matahari, dan pada saat lain berada agak di utaranya. Fenomena demikian menyebabkan wilayah yang mendapat cahaya matahari akan berubah-ubah. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya perubahan musim di berbagai belahan bumi. Daerah yang berada di sekitar garis Khatulistiwa relatif mengalami pergantian musim yang tidak terlalu berbeda, sedangkan daerah yang berada di belahan utara atau selatan akan mengalami perubahan musim yang sangat berbeda. Dalam satu tahun kedua wilayah tersebut mengalami empat kali perubahan musim, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin. Di belahan utara bumi musim semi terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei; musim panas pada bulan Juni, Juli, dan Agustus; musim gugur pada bulan September, Oktober, dan November; dan musim dingin pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Kondisi sebaliknya terjadi di bumi belahan selatan. Ketika bumi belahan utara sedang mengalami musim semi, bumi belahan selatan sedang mengalami musim gugur. Begitupun, musim panas di bumi belahan utara terjadi bersamaan dengan musim dingin di bumi belahan selatan. Demikian seterusnya.
Inilah yang terjadi pada planetplanet di angkasa raya. Masing-masing selalu berputar pada porosnya, yang disebut rotasi, dan bergerak mengelilingi matahari pada orbitnya, yang disebut revolusi. Perputaran dan gerakan ini mempunyai tujuan dan manfaat bagi makhluk-makhluk lainnya, termasuk manusia. Rotasi dan revolusi bumi, misalnya, dapat manusia manfaatkan untuk berbagai hal yang diperlukan dalam kehidupannya.
Bumi sebagai salah satu planet di alam semesta memiliki lapisan atmosfer yang melindunginya dari segala sesuatu yang jatuh atau masuk ke dalam lingkupnya. Dengan keadaan demikian bumi berbeda dari planetplanet lain. Para pakar menyatakan bahwa kebaradaan pelindung ini telah menjadikan bumi sebagai planet yang memiliki segala sarana penunjang kehidupan. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa bumi merupakan planet yang berkehidupan atau yang layak menjadi tempat tinggal makhluk hidup.
Berbicara tentang bumi tidak akan lengkap tanpa membahas segala sesuatu yang ada di lingkupnya: daratan, lautan, dan udara. Dapat pula dikatakan bahwa yang termasuk dalam lingkup bumi adalah semua yang ada di bawah lapisan atmosfer. Dengan demikian, sejatinya lingkup bumi yang penuh dengan sarana kehidupan tidak hanya daratan saja. Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa bumi dengan cakupan ini merupakan merupakan tempat yang layak sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Banyak ayat yang menyatakan bahwa di planet ini hidup bermacam makhluk dengan kehidupan masing-masing. |
Referensi |
Tim Penyusun, Manfaat Benda-Benda Langit Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2012), 128-130. |