Profil Ayat
Nama Surat : Yunus |
Nomor Ayat : 61 |
Nomor Surat : 10 |
Tema : |
Atom Fisika Kimia Kosmologi |
Jumlah Pengunjung : 25 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٦١ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
Engkau (Nabi Muhammad) tidak berada dalam suatu urusan, tidak membaca suatu ayat Al-Qur’an, dan tidak pula mengerjakan suatu pekerjaan, kecuali Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak ada yang luput sedikit pun dari (pengetahuan) Tuhanmu, walaupun seberat zarah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, kecuali semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauhulmahfuz). |
Tafsir Sains |
ذَرَّةٍ Kata ذَرَّةٍ merupakan kata benda (isim). Para mufassir dan ilmuan muslim sepakat bahwa dzarrah adalah sesuatu yang sangat kecil, atau benda/zat terkecil. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi penafsiran dari ayat tersebut. Dulu dzarrah dianalogikan dengan benda sekecil semut, biji sawi dan debu yang kecilnya masih dapat diamati oleh alat optik alami berupa mata manusia. Dalam perkembangannya, dzarrah dianalogikan dengan atom, sub atom, positron, neutron, muon, fermion, boson, lepton, hadron, meson, barion, hiperon, dan kuark. Dalam fisika modern, terdapat kuark yang sangat kecilnya masih belum dapat diamati dan belum ditemukan alat optik tercanggih buatan manusia, tetapi Allah maha mengetahuinya. Ternyata kriteria zat/benda terkecil sangat dipengaruhi oleh kecanggihan alat optik, sedangkan alat optik tercanggih hanyalah milik Allah. Materi modern fisika memberikan pengetahuan kepada mahasiswa bahwa benda benda yang sangat kecil, seukuran elektron bermassa 9,1 x 10-34 Kg pada keadaan dasar memiliki energi sebesar 13,6 eV. Jadi, perbuatan baik/jahat sekecil elektron pun akan diberikan balasannya. Ternyata, elektron yang sangat kecil tersebut memiliki prilaku dualisme gelombang-partikel. Sifat partikel dari gelombang memungkinkannya memiliki momentum meskipun sangat kecil. Sifat gelombang dari partikel memungkinkannya memiliki energi yang dapat dihitung dengan persamaan gelombang Schrodinger. Struktur atom kuantum memungkinkan mengetahui kita besarnya energi dari kombinasi bilangan kuantum. Kita dapat pula mengetahui mekanika kuantumnya pada atom hidrogen yang hanya memiliki 1 elektron, maupun atom-atom berlektron banyak. Partikel-partikel terkecil/dzarrah tersebut memiliki sifat dualisme partikel-gelombang sehingga memiliki besaran fisika seperti massa/momentum dan energi. Hal menunjukkan ini bahwa perbuatan seberat dzarrah akan memiliki energi dan momentum tertentu. Dengan demikian, sangat jelas mengapa perbuatan sekecil dzarrah akan mendapatkan balasan yang setimpal. |
Referensi |
Budiyono Saputro, Muh Zuhri, dan Mansur, Bahan Ajar Tafsir BERSAQURAL (Berbasis Sains, Al-Qur’an dan Alam) (Lamongan: Academia Publication, 2020), 22-24. |