Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Luqman
Nomor Ayat : 29
Nomor Surat : 31
Tema :
Bulan Malam Matahari Siang Astronomi
Jumlah Pengunjung : 61

Detail Ayat

Ayat
﴿ اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۖ كُلٌّ يَّجْرِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّاَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ٢٩ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang, memasukkan siang ke dalam malam, dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai pada waktu yang ditentukan? (Tidakkah pula engkau memperhatikan bahwa) sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan?

Tafsir Sains

Ayat mulia ini menunjukkan sistem astronomi yang ditetapkan oleh Allah di alam semesta. Bintang-bintang bergerak sesuai dengan ketetapan-Nya. Seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir, “bintang-bintang tetap dan bergerak di seluruh langit—masing-masing bergerak pada orbitnya, yang telah ditentukan oleh Allah. Gerakan ini tidak bertambah atau berkurang dari ketetapan-Nya.”

Menurut pemahaman yang tidak memerlukan takwil lagi, semua benda langit bergerak pada orbitnya masing-masing dengan gerakan yang telah ditentukan. Setiap bintang memiliki orbitnya sendiri dan menempuhnya dalam periode yang telah ditetapkan. Ini berbeda dengan kepercayaan yang berlaku hingga abad ketujuh belas, yang menganggap bahwa bintang-bintang adalah konstan dan tidak bergerak sendiri, melainkan melalui pergerakan bola transparan yang mengelilingi Bumi datar yang tetap.

Pada masa lalu, pandangan yang diterima adalah bahwa Bumi adalah pusat dan matahari berputar mengelilinginya sesuai dengan pengamatan. Bintang-bintang dianggap konstan pada orbit transparan, seperti kaca yang tidak dapat dilihat, berputar dengan sendirinya. Planet-planet juga dianggap tidak memiliki pergerakan intrinsik, melainkan berputar mengikuti rotasi orbitnya. Namun, Al-Qur'an menentang pandangan ini dan menyajikan konsep baru dengan menyatakan bahwa alam semesta memiliki sistem yang lebih kompleks. Artinya, semua benda langit bergerak dengan sendirinya dan mengikuti orbitnya masing-masing dengan kecepatan tinggi yang sudah ditentukan dengan periode tertentu. Ini merupakan jalan yang dipersiapkan sebelumnya oleh Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Dengan demikian, ayat mulia yang berbicara tentang alam semesta menyatakan adanya sistem yang tepat dan keberadaan yang tetap. Fakta ini sering disebutkan dalam ayat-ayat tersebut. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan ditemukannya alat pemantau ruang angkasa, para ilmuwan kini menghadapi kebenaran yang mencakup seluruh dunia astronomi. Mereka menemukan bahwa sistem tersebut stabil, pergerakannya tepat, dan hubungan antara benda-benda langit terkoordinasi dengan baik. Sistem ini adalah yang paling tepat, dan korespondensi antara makna teks-teks tersebut dan kesimpulan ilmu pengetahuan dalam bidang ini menegaskan bahwa pengontrol alam semesta adalah Allah, Sang Pencipta. Selain itu, pemberi informasi tentang hal ini adalah Rasulullah yang murah hati, yang berbicara bukan berdasarkan keinginan pribadi, melainkan berdasarkan wahyu yang diwahyukan, sebagaimana yang tertera dalam surah An-Najm ayat 4.

Referensi

‘Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Muṣlih, al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah, (Mekah: al-Hay’ah al-Ālamiyyah lī al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah - Rābiṭatu al-Ālam al-Islāmī, 2014), 97-99.