Profil Ayat
Nama Surat : At-Tin |
Nomor Ayat : 1 |
Nomor Surat : 95 |
Tema : |
Buah-Buahan SDA Perkebunan Tin Zaitun |
Jumlah Pengunjung : 62 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ ١ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, |
Tafsir Sains |
Buah tin atau ara disebutkan satu kali saja dalam Al-Qur'an, tepatnya pada Surah at-Tīn/95: 1.
Ara (Ficus carica) adalah jenis jenis yang termasuk dalam suku Moraceae, sejenis pohon yang banyak tumbuh di Timur Tengah. Ketika telah matang buah tin berwarna coklat, dan mem-punyai biji seperti biji tomat, dengan rasa yang manis dan dipercaya memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
Marga Ficus itu sendiri terdiri dari beratus jenis, bahkan ada yang memperkirakan jumlahnya bisa lebih dari 750 jenis. Banyak dari jenis-jenis ini dapat hidup lama, mencapai 200 tahun. Pohon ini umumnya ditanam bersama pohon zaitun yang juga ber umur panjang. Pohon tin mempunyai cabang yang cukup banyak yang berpokok pada batang utama, tidak jauh dari permukaan tanah.
Pohon tin juga menghasilkan getah yang dapat menyebabkan infeksi kulit (dermatitis) pada mereka yang berkulit sensitif. Daun tin selebar telapak tangan, mempunyai tiga “jari”, dan berbulu pada bagian bawahnya.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa secara teknis buah ara bukanlah satu buah seperti lazimnya buah lain yang kita kenal. Ia merupakan kumpulan dari ratusan buah yang dihasilkan oleh ratusan bunganya. Apabila bunga-bunga itu tidak dibuahi maka mereka akan berubah coklat dan gugur. Demikian pula, varietas baru pohon ara hasil pengembangan manusia dapat menghasilkan buah yang lezat tanpa harus menggantungkan proses penyerbukan pada jasa serangga.
Produk utama pohon ara yang dimanfaatkan manusia adalah buahnya. Pohon ara dapat memproduksi buah beberapa musim dalam satu tahun. Pohon ini tergolong banyak variasinya; ada yang menghasilkan buah berwarna hitam, hijau, dan juga merah. Buah ara dikenal memiliki kandungan gula tinggi. Buahnya dapat dikeringkan dan disimpan sebagai manisan.
Penelitian menunjukkan bahwa buah ara memiliki kandungan serat yang sangat tinggi dibanding buah lainnya. Sebutir buah ara kering mengandung 20% dari jumlah serat yang dianjurkan untuk dikonsumsi seseorang per hari. Seperti jamak diketahui, penelitian pada beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa serat dari tumbuhan sangat penting untuk memaksimalkan fungsi pencernaan. Serat diketahui mampu membantu perbaikan sistem pencernaan dan mencegah kanker usus.
Kandungan buah ara juga sangat menjanjikan. Buah ini mengandung antioksidan yang mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit. Anti oksidan berperan menetralkan unsur-unsur merusak (free radicals), baik yang dihasilkan oleh tubuh (karena beberapa reaksi kimia dalam pencernaan) maupun yang masuk ke dalam tubuh dari luar. Kandungan Phenol pada buah ara, yang berfungsi sebagai antiseptik untuk membunuh mikroba, juga tinggi.
Penelitian lain mengungkapkan bahwa kandungan omega–3, omega–6, dan phytosterol yang tinggi pada buah ara sangat potensial untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Omega-3 dan omega-6 tidak dapat diproduksi oleh tubuh; keduanya hanya mung kin diperoleh dari asupan makanan. Kedua jenis asam lemak ini juga sangat berpengaruh terhadap kinerja jantung, otak, dan sistem syaraf. Sedangkan phytosterol berfungsi menghilangkan kolesterol yang diperoleh dari otot sebelum kolesterol itu masuk ke jaringan darah.
Buah ara juga mengandung mineral yang cukup lengkap dibanding buah lainnya. 40 gram buah ara mengandung 244 mg kalium (7% dari kebutuhan per hari), 53 mg kalsium (6% dari kebutuhan per hari), dan 1,2 mg besi (6% dari kebutuhan per hari). Kadar kalsium dalam buah ara hanya mampu dikalahkan oleh buah jeruk. Buah ara juga berfungsi mempercepat proses penyembuhan pada pasien, karena mengandung bahan-bahan yang diperlukan tubuh untuk kembali segar dan berenergi. Nutrisi utama buah ara adalah gula dengan persentase antara 51–74% dari seluruh bagian buah.
Sedangkan, Zaitun adalah salah satu tumbuhan perdu, yang jenis-jenisnya tersebar di kawasan sekitar Laut Tengah. Pohonnya berumur panjang, dapat mencapai ratusan tahun. Karenanya buah zaitun dapat dipanen dalam masa yang sangat panjang.
Zaitun diyakini berasal dari Phoenicia, bagian utara Jazirah Arab, dan mulai dikenal 2.000 tahun SM. Setelah manfaat buahnya dikenal, terutama yang berupa minyak, penanaman zaitun dengan cepat menyebar ke Eropa dan Afrika. Minyak zaitun digunakan untuk berbagai keperluan seperti kosmetik, pengobatan, bahkan campuran makanan karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
Sebagai bahan campuran makanan, buah zaitun mengandung beberapa unsur yang diperlukan manusia, seperti protein yang cukup tinggi, zat garam, besi, fosfor, serta vitamin A dan B. Zaitun juga dipercaya mampu menghaluskan kulit dan karenanya dimanfaatkan dalam industri sabun. Minyak zaitun juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki minyak hewani atau nabati lainnya. Minyak zaitun diketahui mampu menyehatkan jantung dan pembuluh darah.
Dalam bidang kesehatan minyak zaitun memiliki peran penting, sebagai berikut: menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mencegah kanker, mencegah artritis, membantu pertumbuhan tulang, memperlambat proses penuaan, membantu pertumbuhan anak, menurunkan tekanan darah tinggi, memperbaiki fungsi organ dalam.
Dalam banyak buku terlihat betapa perhatian para ahli ter hadap manfaat minyak zaitun dalam bidang kesehatan cukup intens. Pola makan yang baik dan mengonsumsi banyak mi nyak zaitun sangat dianjurkan. Sebetulnya peran dan keuntungan mengonsumsi minyak zaitun telah banyak dinyatakan Allah dalam Al Qur'an; pernyataan-pernyataan yang terungkap kebenarannya berkat temuan-temuan ilmiah dalam bidang kesehatan dewasa ini. |
Referensi |
Tim Penyusun, Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 58-70. |