Profil Ayat
Nama Surat : Al-Hijr |
Nomor Ayat : 16 |
Nomor Surat : 15 |
Tema : |
Klimatologi (Unsur-Unsur Cuaca) Langit Perubahan Iklim Bintang Kosmologi |
Jumlah Pengunjung : 77 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا وَّزَيَّنّٰهَا لِلنّٰظِرِيْنَۙ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan gugusan bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang-orang yang memandang (langit itu). |
Tafsir Sains |
Ayat ini menegaskan bahwa Allah telah menciptakan gugusan bintang bintang atau galaksi di angkasa yang tidak terhitung banyaknya. Menurut pakar astronomi, galaksi merupakan suatu sistem perbintangan yang man diri, dengan jumlah bintang dan planet di dalamnya yang sangat banyak. Diperkirakan setiap galaksi mencakup jutaan sampai ratusan miliar bintang. Benda-benda itu, dengan cahayanya yang kemilau dan jumlahnya yang sangat banyak, terlihat menyerupai kabut putih pada malam yang gelap. Kondisinya yang demikian ini mem buatnya layak disebut sebagai peng hias langit. Gemerlap pancaran cahaya galaksi-galaksi tersebut membuat para pemerhati puas menikmati keindah annya pada malam hari. Galaksi dengan cahayanya yang gemerlap merupakan hiasan langit; demikian penjelasan ayat ini. Akan tetapi, itu semua hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir tentangnya. Mereka yang hanya memandang dan mengakui keindahan galaksi-galaksi itu tanpa dibarengi upaya untuk memikirkan bagaimana galaksi itu terjadi, mengapa ia berbentuk seperti itu, untuk apa ia ada, dan apa saja fungsi dan manfaatnya, pasti tidak akan mendapat pengetahuan apa pun selain sisi keindahannya belaka. Sebaliknya, mereka yang memberdayakan akalnya untuk memikirkan aspek-aspek terse but pastilah akan sampai pada keya kinan akan eksistensi Tuhan yang telah menciptakannya. Bersamaan dengan itu ia pasti mengakui betapa agung dan berkuasanya Sang Khalik yang telah mewujudkan semua itu dan menyematkan di dalamnya fungsi dan manfaat yang tiada terkira. Inilah maksud dari penggalan akhir ayat di atas. Kata lin-nāžirīn pada penutup ayat tidak saja bermakna “bagi orang-orang yang melihat”, tetapi juga “bagi orang-orang yang memikirkan”. Dua makna tersebut sama-sama di mungkinkan dalam tata bahasa Arab, sehingga sangat tepat bila kedua makna tersebut digabungkan ketika menerjemahkan kata ini. Begitu kedua makna ini digabungkan, terjemahnya kata tersebut menjadi “...bagi orang orang yang melihat dan kemudian memikirkannya”. Gugusan bintang menjadi petun juk bahwa bintang-bintang mempunyai organisasi yang lebih besar, yang disebut dengan gugus bintang. Gugus bintang terdiri dari gugus bintang bola dan gugus bintang terbuka, dengan keanggotaan hanya beberapa ratus hingga beberapa puluh ribu bintang. Gugus bintang yang lebih besar lagi disebut galaksi yang bisa terdiri dari ratusan miliar bintang. Skala yang lebih besar lagi adalah gugus galaksi, kumpulan galaksi-galaksi dalam suatu ruang di alam semesta. Gugus galaksi terpisah oleh suatu ruang yang sangat besar dengan gugus galaksi lainnya. Begitulah, alam semesta ini sangat luas dan berisi kepingan-kepingan galaksi. Bintang-bintang, galaksi, dan alam semesta itu adalah ciptaan Allah yang keberadaannya dapat disaksikan. Dalam Al-Qur'an, ketiganya disebutkan dengan istilah yang ber beda. Bintang disebut dengan an-najm atau an-nujūm, galaksi lebih banyak disebut dengan al-burūj, dan alam semesta biasa disebut as-samā' atau as-samāwāt demikian menurut para pakar. Istilah yang terakhir ini menunjuk pada alam semesta, karena mereka tidak menemukan terjemahannya yang spesifik layaknya istilah yang menunjuk pada bintang dan galaksi. Perbedaan nama atau sebutan ini tentu menunjukkan keistimewaan dan spesifikasi yang berbeda pada masing masing benda langit tersebut. |
Referensi |
Tim Penyusun, Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2011), 159-160, 162-163. |