Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : An-Najm
Nomor Ayat : 32
Nomor Surat : 53
Tema :
Bumi Penciptaan Manusia Tanah
Jumlah Pengunjung : 17

Detail Ayat

Ayat
﴿ اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَۙ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِۗ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى ࣖ ٣٢ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

(Mereka adalah) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji. Akan tetapi, mereka (memang) melakukan dosa-dosa kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dia lebih mengetahui dirimu sejak Dia menjadikanmu dari tanah dan ketika kamu masih berupa janin dalam perut ibumu. Maka, janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia lebih mengetahui siapa yang bertakwa.

Tafsir Sains

Allah berfirman: 
هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ

Dia lebih mengetahui dirimu sejak Dia menjadikanmu dari tanah dan ketika kamu masih berupa janin dalam perut ibumu.

Salah satu isyarat kosmik dalam Surat An-Najm adalah penekanan pada penciptaan manusia dari bumi serta proses penciptaannya yang bertahap dalam rahim ibu, mulai dari embrio hingga berkembang sempurna.

 

 

Sebenarnya tanah awalnya berasal dari proses pelapukan dan erosi batuan kerak bumi, yang pada gilirannya terjadi akibat diferensiasi magma yang berada di bawah litosfer bumi, di zona kelemahan terestrial. Melalui kristalisasi bertahap akibat pendinginan, materi ini kemudian menjadi bagian dari komponen bumi. Sebagaimana firman Allah Yang Maha Tinggi: “...Dia menjadikanmu dari bumi," ini adalah kebenaran yang mutlak.

 

 

Ilmu genetika modern menjelaskan bahwa miliaran manusia yang ada di bumi saat ini, yang hidup di masa lalu, serta yang akan datang hingga Hari Kiamat, semuanya dapat dilacak ke satu kode genetik. Kode ini telah ada sejak penciptaan Nabi Adam 'alaihis salam, di mana Tuhan Yang Maha Kuasa telah menyatukan seluruh ciptaan-Nya dalam satu garis keturunan.

 

 

Banyak ayat yang menegaskan bahwa umat manusia berasal dari garis keturunan ayah mereka, Nabi Adam 'alaihis salam, sejak penciptaannya. Oleh karena itu, Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman:

 

“...Dialah yang paling mengetahui tentang kamu ketika Dia menciptakan kamu dari bumi…” (Al-Najm: 33).

 

 

Penciptaan dari bumi tidak hanya mencakup bapak umat manusia saja, tetapi juga seluruh keturunannya sejak penciptaan Adam. Ini berlaku bagi semua keturunannya hingga Hari Kiamat karena beberapa alasan berikut:

 

 

1. Kode genetik seluruh manusia berasal dari kode genetik Nabi Adam 'alaihis salam, yang diciptakan dari debu bumi.

 

 

2. Sel-sel sperma atau gamet berasal dari tubuh orang tuanya, yang pada dasarnya merupakan keturunan dari Nabi Adam, yang diciptakan dari debu bumi. Selain itu, makanan yang dikonsumsi oleh orang tuanya berasal dari elemen-elemen bumi.

 

 

3. Setelah sel sperma atau gamet tertanam di dinding rahim, ia mulai bergantung pada darah ibu untuk mendapatkan nutrisinya. Darah ibu ini juga berasal dari makanan yang dikonsumsi, yang berasal dari unsur-unsur bumi. Proses ini terus berlangsung selama tahap-tahap perkembangan embrio, mulai dari bentuk lintah, hingga pembentukan tulang yang dilapisi daging, dan seterusnya hingga lahirnya janin. Tubuh janin pun tumbuh dengan memanfaatkan darah ibunya yang berasal dari makanan yang sumbernya adalah unsur-unsur bumi.

 

 

4. Selama masa menyusui, bayi yang baru lahir mendapatkan nutrisinya dari air susu ibu, baik dari ibunya sendiri maupun dari ibu menyusui lain. Atau, bayi bisa mendapatkan susu dari hewan yang seluruh nutrisinya berasal dari unsur-unsur bumi melalui makanan yang dikonsumsi ibu, ibu menyusui, atau hewan yang makan tumbuh-tumbuhan di bumi.

 

 

5. Setelah disapih, anak mulai makan langsung dari tanaman, buah-buahan, susu ternak, serta hasil-hasil alam lainnya yang berasal dari tanah, air, dan udara, semuanya merupakan komponen bumi.

 

 

Oleh karena itu, dalam firman Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Tinggi: “...Dia lebih mengetahui tentang kamu ketika Dia menciptakan kamu dari bumi…” terkandung sejumlah fakta ilmiah yang belum diketahui oleh makhluk mana pun pada masa itu, baik melalui wahyu maupun berabad-abad setelahnya. 

 

Hal ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah, Sang Pencipta, yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir melalui wahyu.

 

Ilmu pengetahuan modern menunjukkan adanya kesamaan yang signifikan dalam komposisi kimia antara tanah pertanian, permukaan bumi, dan tubuh manusia, dengan air yang mendominasi tubuh manusia serta adanya konsentrasi unsur-unsur penting seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan kalsium.

 

 

Ilmu embriologi modern juga menegaskan betapa pentingnya peristiwa-peristiwa yang terjadi selama pembentukan janin dalam rahim ibu, yang tidak mungkin dipahami sepenuhnya tanpa petunjuk Ilahi. Ini menunjukkan keakuratan luar biasa dari ungkapan-ungkapan dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi yang mulia, yang menggambarkan tahapan-tahapan perkembangan janin dengan detail yang belum dapat dicapai oleh ilmu pengetahuan modern. Hal ini menjadi bukti bahwa Al-Qur'an adalah kalam Allah, Sang Pencipta, yang diturunkan melalui nubuatan dan risalah kepada Nabi SAW.

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 3, 477-483.