Profil Ayat
Nama Surat : Al-Alaq |
Nomor Ayat : 15-16 |
Nomor Surat : 96 |
Tema : |
Penciptaan Manusia |
Jumlah Pengunjung : 55 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ ١٥ نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ ١٦ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka), 16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan (kebenaran) dan durhaka. |
Tafsir Sains |
Otak manusia terdiri dari empat lobus: 1. Lobus Frontal 2. Lobus Oksipital 3. Lobus Temporal 4. Lobus Parietal Setiap lobus memiliki peran fungsional yang unik dan saling melengkapi satu sama lain. Lobus frontal yang dimiliki manusia berbeda dengan yang dimiliki hewan. Perbedaan ini disebabkan karena ia merupakan area yang bertanggung jawab atas perilaku dan ucapan. Bagian ini menonjol dari sudut pandang anatomi dan fungsional. Lobus frontal berisi beberapa pusat saraf dengan fungsi yang berbeda. Beberapa area penting dalam lobus frontal adalah: 1. Pre-Frontal Cortex yang terletak di belakang dahi. Bagian ini adalah bagian terbesar dari lobus frontal dan berperan dalam pembentukan kepribadian, inisiatif, dan penghakiman. 2. Area Motorik Bicara Broca, mengkoordinasikan pergerakan organ yang terlibat dalam bicara seperti laring, lidah, dan wajah. 3. Bidang Mata Frontal**: Bertanggung jawab untuk koordinasi pergerakan mata ke sisi berlawanan. 4. Otot motorik primer dan sekunder, yang bertanggung jawab atas pergerakan otot, dan dengan demikian telah terbukti bahwa bagian depan lobus frontal terletak jauh di dalam ubun-ubun yang mengarahkan perilaku dan ciri-ciri kepribadian. Ketika cidera dapat menyebabkan penurunan standar moral, tingkat ingatan dan kemampuan memecahkan masalah mental. Pengetahuan mengenai fungsi otak, terutama lobus frontal, belum diketahui sepanjang sejarah. Pada masa Nabi Muhammad SAW dan berabad-abad setelahnya, tidak ada buku kedokteran yang membahas fungsi lobus frontal seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Hal ini menunjukkan bahwa ayat ini adalah bagian dari ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu dan membuktikan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Fakta mengenai fungsi lobus frontal dalam pengendalian perilaku dan kepribadian ini baru menjadi jelas di zaman ilmu pengetahuan modern. Ubun-ubun atau bagian depan kepala, dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya, disebutkan secara khusus dalam Al-Qur'an sebagai pusat dari pengendalian perilaku. Al-Qur'an menggunakan istilah “saf’” untuk menggambarkan pertanggungjawaban organ ini, yaitu dengan menggenggam sesuatu dan menariknya dengan kuat, sebagai simbol dari tanggung jawabnya atas tingkah laku manusia. Penegasan bahwa hanya bagian ini yang dimintai pertanggungjawaban, sebelum diketahui perannya dalam mengarahkan perilaku dan membedakan kepribadian, tidak dapat dijelaskan sebagai kebetulan di antara orang-orang cerdas pada zaman itu. Ini sesuai dengan janji Al-Qur'an yang dinyatakan dalam firman Yang Maha Kuasa: “Sebab setiap berita ditegakkan dan kamu akan mengetahui” (QS. Al-An'am: 67). Ini adalah bukti nyata dari keilahian Al-Qur'an dan kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW. Para mufasir pada masa lalu mungkin terpaksa menafsirkan teks yang ada dengan keterbatasan pengetahuan mereka, untuk melindungi Al-Qur'an dari penolakan terhadap kebenaran ini. Namun, saat ini, kita dapat melihat dengan jelas bahwa informasi ini sudah ada dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Sangat jelas bahwa ubun-ubun manusia adalah pusat komando dan pengarahan bagi manusia. Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang memberitahu Nabi Muhammad SAW tentang rahasia ini? Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah Yang Maha Esa, yang mengungkapkan ilmu-Nya yang sempurna dan Maha Suci. |
Referensi |
‘Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Muṣlih, al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah, (Mekah: al-Hay’ah al-Ālamiyyah lī al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah - Rābiṭatu al-Ālam al-Islāmī, 2014), 69-71. |