Profil Ayat
Nama Surat : Al-Baqarah |
Nomor Ayat : 74 |
Nomor Surat : 2 |
Tema : |
Bumi Geologi Kimia |
Jumlah Pengunjung : 68 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً ۗ وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُ ۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاۤءُ ۗوَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗوَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. |
Tafsir Sains |
Ayat ini dengan jelas menunjukkan keberadaan reservoir air bawah tanah, dan mengajak kita untuk mencarinya serta mengambil manfaat darinya, karena air ini berada di bawah tekanan yang kuat. Air tersebut bisa memancar menjadi mata air. Ketika hujan turun ke tanah, sebagian besar air meresap ke dalam tanah dan tinggal di dalam reservoir bawah tanah. Oleh karena itu, manusia menggali sumur di gurun tandus yang jarang turun hujan. Saat ini kita mengetahui bahwa beberapa batuan mengandung rongga atau pori-pori, sementara yang lainnya tidak. Batuan yang tidak memiliki pori-pori disebut batuan padat atau non-porous. Porositas adalah ciri adanya rongga pada batuan dan merupakan elemen penting dalam menyimpan air di bawah tanah. Permeabilitas adalah elemen kedua yang menunjukkan adanya saluran atau retakan yang dilalui air dalam penyimpanan air tanah . Jika tidak ada pori-pori, retakan, atau bukaan pada batuan, air yang mengalir ke dalam tanah tidak dapat tertampung. Namun, jika terdapat retakan, akibat tekanan osmotik, air tanah berada di bawah tekanan yang besar sehingga bisa meledak jika muncul pada cekungan tanah. Air di lautan mempunyai ketinggian yang disebut permukaan laut, yang dijadikan acuan untuk mengukur ketinggian. Air yang mengalir di sungai dan danau mempunyai ketinggian yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Air yang tersimpan di dalam tanah juga mempunyai tingkatan yang disebut muka air tanah, yang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain. Jika air tenggelam ke dalam sungai, danau, atau tempat penampungan air tanah, maka sulit bagi seseorang untuk mengaksesnya. Naik turunnya permukaan air laut telah terjadi sepanjang sejarah planet Bumi. Dominasi laut serta kemundurannya dari daratan terus berlanjut sepanjang berbagai era geologi. Atas karunia Allah, air disimpan dalam jumlah yang lebih dari tiga puluh kali lipat jumlah air sungai dan danau di dunia. Sungguh menakjubkan bahwa Allah telah menciptakan simpanan air tawar yang berlimpah di bawah permukaan bumi. Penghuni gunung, gurun, dataran, dan lembah semuanya mendapat manfaat dari air tersebut. Inilah yang ditunjukkan oleh ayat-ayat mulia tersebut. Manusia tidak dapat mengetahui kebenarannya kecuali melalui pengindraan jauh dan penggunaan satelit. Manusia mengetahui bahwa reservoir bawah tanah ini merupakan cadangan air untuk masa depan, dan sebagian di antaranya terdapat di pori-pori batuan yang berfungsi sebagai penyaring besar dan desinfektan, seperti air Zamzam. Keajaiban ilmiah lainnya terlihat jelas dalam firman Allah: "dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya." Artinya, tidak semua batu, hanya sebagian saja. |
Referensi |
‘Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Muṣlih, al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah, (Mekah: al-Hay’ah al-Ālamiyyah lī al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah - Rābiṭatu al-Ālam al-Islāmī, 2014), 170-172. |