Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Al-Furqan
Nomor Ayat : 54
Nomor Surat : 25
Tema :
Biologi Embriologi Penciptaan Manusia
Jumlah Pengunjung : 58

Detail Ayat

Ayat
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاۤءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا وَّصِهْرًاۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا ٥٤
Terjemahan Kemenag 2019

Dialah (pula) yang menciptakan manusia dari air (mani). Lalu, Dia menjadikannya (manusia itu mempunyai) keturunan dan muṣāharah (persemendaan).534) Tuhanmu adalah Mahakuasa. 

534) Muṣāharah (persemendaan) adalah hubungan kekeluargaan yang timbul akibat ikatan pernikahan, seperti menantu, mertua, dan ipar.

Tafsir Sains

 

 

Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa manusia diciptakan dari air. Keterangan ini dikuatkan oleh fakta ilmiah dalam ilmu kedokteran bahwa manusia berasal dari gabungan antara sperma dan ovum, yang dalam istilah Al-Qur’an disebut dāfiq (air yang terpancar).

 

Jelas bahwa yang dimaksud dengan kata "air" di sini adalah air yang terkait dengan reproduksi, yaitu dari suami dan istri, sebagaimana disebutkan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an lainnya. Seperti:

﴿ الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ ٧ ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ ۚ ٨ ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ٩ ﴾ ( السّجدة/32: 7-9)

 

Artinya:

7.  (Dia juga) yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan manusia dari tanah.

8.  Kemudian, Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).

9.  Kemudian, Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani untukmu. Sedikit sekali kamu bersyukur.

 (As-Sajdah/32:7-9)

﴿ اَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍۙ ٢٠ فَجَعَلْنٰهُ فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ٢١ اِلٰى قَدَرٍ مَّعْلُوْمٍۙ ٢٢ فَقَدَرْنَاۖ فَنِعْمَ الْقٰدِرُوْنَ ٢٣ ﴾ ( المرسلٰت/77: 20-23)

Artinya:

20.  Bukankah Kami menciptakanmu dari air yang hina (mani)?

21.  Kemudian, Kami meletakkannya di dalam tempat yang kukuh (rahim)

22.  sampai waktu yang ditentukan.

23.  Lalu, Kami tentukan (bentuk dan waktu lahirnya). Maka, (Kamilah) sebaik-baik penentu.

 (Al-Mursalat/77:20-23)

﴿ فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ ٥ خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙ ٦ يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗ ٧ اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَادِرٌۗ ٨ يَوْمَ تُبْلَى السَّرَاۤىِٕرُۙ ٩ فَمَا لَهٗ مِنْ قُوَّةٍ وَّلَا نَاصِرٍۗ ١٠ ﴾ ( الطارق/86: 5-10)

Artinya: 

5.   Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

6.  Dia diciptakan dari air (mani) yang memancar,

7.  yang keluar dari antara tulang sulbi (punggung) dan tulang dada.

8.  Sesungguhnya Dia (Allah) benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati)

9.  pada hari ditampakkan segala rahasia.

10.  Maka, baginya (manusia) tidak ada lagi kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.

 (At-Tariq/86:5-10)

Masalah-masalah ini berkaitan langsung dengan inti ilmu embriologi, dan disampaikan dengan ketepatan ilmiah yang sangat mendalam dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya lebih dari seribu empat ratus tahun yang lalu. Hal ini menjadi bukti bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah Sang Pencipta, sekaligus menjadi saksi akan kenabian dan risalah Nabi Muhammad, sang Utusan terakhir, yang menerima wahyu ini.

Referensi

Tim Penyusun, Eksistensi Kehidupan di Alam Semesta Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2015), 10.

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 2, 349, 357.