Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : As-Saffat
Nomor Ayat : 145-146
Nomor Surat : 37
Tema :
Ilmu Kedokteran Kimia Tumbuhan Labu
Jumlah Pengunjung : 68

Detail Ayat

Ayat
﴿ ۞ فَنَبَذْنٰهُ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ سَقِيْمٌ ۚ ١٤٥ وَاَنْۢبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّنْ يَّقْطِيْنٍۚ ١٤٦ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Kami kemudian melemparkannya (dari mulut ikan) ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Kami kemudian menumbuhkan tanaman sejenis labu untuknya.

Tafsir Sains

Dengan merenungkan dua ayat mulia tersebut, kita mendapati bahwa Allah Yang Maha Esa memilih ungkapan Al-Qur'an “tanaman sejenis labu” untuk melindungi Nabi-Nya, Yunus bin Matta. Setelah Nabi Yunus dilemparkan ke daratan dalam keadaan sakit parah, Allah menumbuhkan pohon labu untuk menaunginya, melindunginya dengan daunnya yang besar, dan menyembuhkannya dengan zat yang terdapat dalam daun, bunga, buah, batang, serta sari dari pohon tersebut. Pohon ini, yang ditumbuhkan oleh Allah sebagai mukjizat, memiliki sifat penyembuhan yang istimewa.

 

Ada pertanyaan logis yang muncul: Mengapa pohon labu dipilih sebagai peneduh dan penyembuh bagi Nabi Yunus setelah ia dimuntahkan oleh ikan paus dalam keadaan sakit dan lelah?

 

Dr. Kamal Fadl Al-Khalifa, Associate Professor Botani di Universitas Khartoum, berupaya menjawab pertanyaan ini dalam dua tesis universitas yang diselesaikan di bawah bimbingannya untuk memperoleh gelar master di bidang sains. Ringkasan hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam sebuah artikel berjudul “Labu: Pencegahan, Pengobatan, dan Nutrisi”, yang dimuat dalam edisi ke-14 Jurnal I’jaz Ilmi pada tanggal 1 Dzul-Qi’dah 1423 H.

 

Dalam artikel tersebut, peneliti memilih empat jenis labu yang terkenal di negara-negara Arab, yaitu: labu pot, labu madu, ajjour, dan pare (Citrullus colocynthis). Setelah menanam dan merawat tanaman tersebut hingga menghasilkan buah, peneliti memanen buahnya pada berbagai tahap perkembangan. Ia kemudian menyiapkan ekstrak dari berbagai bagian keempat tanaman itu, menggunakan air, metanol alkohol, dan kloroform, lalu menguji ekstrak tersebut terhadap empat jenis bakteri yang berbeda. Hasil uji menunjukkan efektivitas yang signifikan dalam melawan bakteri, dengan tingkat ketahanan yang bervariasi tergantung pada jenis tanaman, bagian yang dipilih, dan cairan yang digunakan dalam proses ekstraksi.

 

Ekstrak yang paling efektif ditemukan berasal dari bunga, terutama bunga dan buah pare. Selain itu, ekstrak dari daun labu kuning juga terbukti efektif dalam melawan dan mengusir beberapa serangga, seperti lalat rumah dan hama penyimpan makanan, serta mencegah penyakit yang bisa ditularkan oleh serangga-serangga tersebut.

 

Kemampuan labu dalam melawan serangga ini disebabkan oleh banyaknya senyawa kimia penting yang memiliki efek pencegahan dan pengobatan yang jelas, khususnya dalam melawan infeksi kulit, bisul, dan penyakit terkait lainnya. Senyawa-senyawa ini juga terbukti efektif dalam mengobati berbagai penyakit pada sistem pencernaan dan saluran kemih, serta dalam melawan beberapa jenis kanker (semoga Allah melindungi kita semua dari penyakit ini). Ditambah lagi, labu memiliki nilai gizi yang tinggi dan nilai obat yang bermanfaat, baik untuk buah yang bisa dimakan maupun buah yang tidak bisa dimakan seperti pare.

 

Inilah keajaiban rujukan Al-Qur'an yang menakjubkan dalam firman Allah: 

"Kami kemudian menumbuhkan tanaman sejenis labu untuknya.”

(QS. As-Saffat [37]: 146) 

 

Ini semakin menakjubkan ketika kita menyadari bahwa Al-Qur'an yang mulia diturunkan lebih dari 1.400 tahun yang lalu kepada seorang Nabi yang buta huruf. Kilatan cahaya hikmah dari Al-Qur’an ini menjadi bukti keesaan Allah. Hanya Allah yang patut disembah.

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 3, 165-168.