Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Al-Baqarah
Nomor Ayat : 29
Nomor Surat : 2
Tema :
Agroklimatologi Bumi Langit Kosmologi Geografi Zoologi Ekonomi
Jumlah Pengunjung : 84

Detail Ayat

Ayat
﴿ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ ٢٩ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit.12) Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

12) Langit yang bermakna ruang di luar bumi dengan segala isinya (bulan, planet, komet, bintang, galaksi) yang jumlahnya tidak berhingga (disimbolkan dengan ungkapan tujuh langit) sesungguhnya terus berevolusi. Banyak bintang yang mati, namun banyak juga bintang yang lahir. Adapun yang dimaksud dengan menyempurnakan adalah terus berlangsungnya proses pembentukan bintang-bintang baru sejak pembentukan alam semesta.

Tafsir Sains

Bintang pertama muncul sekitar 400 juta tahun setelah penciptaan. Kemudian bintang, galaksi, dan planet tercipta dalam perkembangan selanjutnya. Semua benda langit tidaklah tercipta sekaligus jadi, tetapi melalui proses evolutif. Sebuah bintang lahir, kemudian menjadi tua, dan akhirnya mati. Sebagian bintang mengakhiri kehidupannya dengan meledak yang kemudian memperkaya kandungan awan antar bintang dengan unsur-unsur berat, termasuk besi. Bintang lahir dan mati terus terjadi sampai hancurnya alam semesta.

Dalam bahasa Al-Qur'an proses terus menerus itu disebut “menyempurnakan” dalam makna alam semesta tidak sekali jadi, tetapi terus berproses, tidak berhenti setelah penciptaan bumi. Al-Qur'an mengisyaratkan dalam Surah al-Baqarah/2: 29 sebagai di atas. Pada awalnya, Allah menciptakan langit pertama, dan kemudian disempurnakan menjadi tujuh langit yang berlapis-lapis.

Selanjutnya dijelaskan bahwa setiap langit memiliki fungsi dan keadaan yang berbeda. Masing-masing langit mempunyai kegunaan yang berbeda untuk kepentingan makhluk yang ada di bawahnya, misalnya: langit yang berfungsi memperkuat gaya tarik planet-planet, sehinga benda-benda tetap bergerak pada orbitnya, tidak oleng, atau menyimpang yang mungkin bisa menyebabkan tabrakan antara satu dengan lainnya

Langit yang terdekat dengan bumi, dihiasi dengan bintang-bintang yang gemerlapan. Ada bintang yang bercahaya sendiri, dan ada pula yang hanya memantulkan cahaya sinar matahari atau bintang lainnya. Karena itu, cahayanya terlihat berbeda antara bintang yang satu dengan lainnya. Dan ketidaksamaan cahaya ini menimbulkan keindahan yang tiada taranya.

Semua ini merupakan ciptaan Allah Yang Mahakuasa, dan tunduk pada ketetapan-Nya. Tidak ada satu pun yang menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan. Inilah kekuasaan Dia Yang Mahakuasa.

Referensi

Tim Penyusun, Penciptaan Jagat Raya Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 8, 25-26.