Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : An-Naziat
Nomor Ayat : 30-31
Nomor Surat : 79
Tema :
Agroklimatologi Bumi Geologi
Jumlah Pengunjung : 74

Detail Ayat

Ayat
﴿ ٢٩ وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ ٣٠ اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ ٣١ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Setelah itu, bumi Dia hamparkan (untuk dihuni). Darinya (bumi) Dia mengeluarkan air dan (menyediakan) tempat penggembalaan.

Tafsir Sains

Menurut para ahli geologi, proses penciptaan bumi dibagi menjadi enam masa. Surah an-Nāzi‘āt/79: 30 yang artinya, “Dan setelah itu bumi Dia hamparkan,” menuntun kita bahwa pada Masa Keempat ini mulai terjadi proses pembentukan Bumi melalui penghamparan batuan sedimen. Tidak kalah pentingnya adalah mulai terdapat tanda-tanda kehidupan. 

Pada Masa Keempat bulan terbentuk dari lontaran sebagian kulit bumi karena tumbukan dahsyat benda langit lainnya, dan Al-Qur’an menandainya dengan “..Dan setelah itu bumi Dia hamparkan”. Batuan-batuan tertua yang berumur sekitar 3,8-4,28 miliar tahun mungkin merupakan batuan-batuan yang dihamparkan. Seperti dikemukakan sebelumnya sangat boleh jadi ini adalah akhir masa Hadean dan memasuki masa Arkean. Bila demikian halnya maka batas masa Hadean dan masa Arkean berkisar pada umur 3.8 - 4,28 miliar tahun yang lalu. Beberapa tafsir sering menyebutkan bumi yang dihamparkan menggambarkan lempeng benua besar (Pangea) kemudian “dihamparkan” sekitar 200 juta tahun yang lalu. Benua Pangea ini kemudian terpecah, bergerak dan kemudian membentuk 5 benua plus Antartika. Namun data geologi yang menyebutkan batuan tertua berumur sekitar 4,28 miliar tahun yang lalu. Bila demikian bisa jadi pada Masa Keempat bumi yang dihamparkan bukan Pangea, tetapi “benua” dengan umur jauh lebih tua. Selain itu diduga aktivitas gunung api telah berlangsung sebelum 3,7 miliar tahun yang lalu. Masa Arkean ditandai oleh munculnya bakteri dan stromatolite. 

Dalam ayat selanjutnya dijelaskan keluarnya air dan tumbuhan. Secara tidak langsung ayat ini menegaskan proses penciptaan tumbuhan terjadi pasca penciptaan bumi dan munculnya air dari dalam bumi. Tumbuhan dan air dibahas secara bersama karena satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Tumbuhan hanya ditemukan di bumi yang mempunyai cadangan air, dan tumbuhan itulah yang menjadi materi dasar bagi terjadinya kehidupan di bumi.

Referensi

Tafsir Sains #1:
Tim Penyusun, Penciptaan Bumi Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 24. 
Tim Penyusun, Tumbuhan Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 18.
Tafsir Sains #2:
Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 4, 309-310.