Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : An-Nur
Nomor Ayat : 43
Nomor Surat : 24
Tema :
Agroklimatologi Air Hujan Awan Geografi Oftalmologi
Jumlah Pengunjung : 169

Detail Ayat

Ayat
﴿ اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلُهٗ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَصْرِفُهٗ عَنْ مَّنْ يَّشَاۤءُۗ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهٖ يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِ ۗ ٤٣ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Tidakkah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah mengarahkan awan secara perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk. Maka, engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung. Maka, Dia menimpakannya (butiran-butiran es itu) kepada siapa yang Dia kehendaki dan memalingkannya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

Tafsir Sains

Proses daur air merupakan salah satu proses yang di dalam Al-Qur’an sering tersurat, didekripsikan secara rinci dan mudah dimengerti, walaupun dengan ayat yang relatif singkat, seperti pada QS. An-Nur ayat 43. 

Daur air bisa diuraikan secara sederhana sebagai berikut. Uap air di udara, apabila jumlahnya sudah cukup banyak, akan terkumpul menjadi awan. Begitu uap air di dalam awan sudah mencapai titik jenuh, ia akan berkondensasi menjadi air yang kemudian dijatuhkan ke bumi menjadi hujan. Pada daerah di mana suhu udara lebih rendah daripada titik beku air, kondensasi air akan membentuk fasa padat yang dijatuhkan dalam bentuk salju atau es. 

Dengan pemanasan, salju akan mencair. Air lelehan salju, sebagaimana air hujan, akan mengaliri dan menggenangi bagian-bagian terendah permukaan bumi dalam bentuk sungai, danau, atau rawa di daratan dan akhirnya akan mengalir ke laut. Sebagian aliran air ini akan meresap ke dalam bumi, mengalir dan tersimpan di dalam tanah dan batuan dalam bentuk airtanah dalam dan air tanah dangkal. Dengan adanya panas matahari, sebagian air yang mengalir dan menggenangi daratan dan lautan akan menguap ke udara dan bergerak bersama pergerakan angin. 

Pada lokasi-lokasi tertentu, kelembapan tersebut akan terkumpul menjadi awan, dan apabila mencapai titik jenuh akan dipresipitasikan kembali sebagai hujan atau salju dan es. Penyebab pergerakan ini adalah perbedaan suhu di muka bumi yang juga selalu berubah-ubah mengikuti rotasi bumi yang menyebabkan siang dan malam dan peredaran bumi mengitari matahari (evolusi). 

Proses tersebut telah diisyaratkan Al-Qur’an semenjak 14 abad silam sebagaiman yang tertera pada QS. An-Nur ayat 43. Ayat tersebut menggambarkan proses terjadinya hujan dan mengisyaratkan siklus hidrologi yang terjadi di bumi.

Referensi
Tim Penyusun, Air Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 35, 57.

Referensi Lengkap