Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : At-Taubah
Nomor Ayat : 36
Nomor Surat : 9
Tema :
Bulan Bumi Matahari
Jumlah Pengunjung : 68

Detail Ayat

Ayat
﴿ اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,326) (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

326) Allah Swt. menetapkan periode orbit bumi mengitari matahari selama setahun yang setara dengan dua belas bulan, yaitu dua belas kali ketampakan bulan sabit akibat bulan mengitari bumi. Keteraturan periode waktu inilah yang menjadi patokan untuk perhitungan waktu.

Tafsir Sains

Ayat ini berbicara tentang jumlah bulan dalam satu tahun di bumi, karena setiap benda di langit memiliki waktu tahunan, bulanan, mingguan, dan harian masing-masing. Jika benda tersebut adalah benda gelap, maka ia juga mempunyai malam dan siang. Perbedaan waktu pada masing-masing benda di langit menjadi jelas karena perbedaan waktu pada benda-benda di sistem kita, serta perbedaan waktu pada setiap benda di tata surya kita. Hal ini menunjukkan bahwa setiap benda langit menegaskan relativitas segala sesuatu dalam keberadaan kita. Pengetahuan yang benar, mutlak, lengkap, dan mencakup segalanya tetap ada pada.

Salah satu aspek mukjizat ilmiah dalam ayat mulia ini adalah penetapan jumlah bulan di sisi Allah sebagai dua belas bulan. Ayat mulia ini mendefinisikan tahun qomariyyah, sebagaimana tahun matahari, karena keduanya terdiri dari jumlah bulan tersebut, meskipun Al-Qur'an menekankan pada bulan qomariyyah. Tahun suatu planet adalah periode waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi bintang yang diikutinya, dengan kecepatan rata-rata tertentu. Tahun planet dan kecepatan rata-rata alirannya ditentukan oleh dua faktor penting: panjang orbit planet mengelilingi bintang, yang ditentukan oleh jari-jari rata-rata orbit tersebut, dan massa planet relatif terhadap massa bintang, yang berkaitan dengan gaya gravitasi antara bintang dan planet tersebut.

Orbit semua benda yang kita ketahui, seperti orbit Bulan mengelilingi Bumi dan Bumi mengelilingi Matahari, adalah orbit elips. Hukum gerak pada orbit elips menyatakan bahwa kecepatan melingkar tunduk pada hukum persamaan luas terhadap waktu, yang mengharuskan adanya perbedaan besaran kecepatan sepanjang keliling. Kecepatan keliling harus meningkat sehingga gaya tolak menolaknya juga meningkat. Jika tidak, sistem ini akan runtuh ketika bulan bertabrakan dengan bumi atau ketika mereka bergerak bersama menuju matahari atau menjauh darinya. Kecepatan keliling harus berkurang dalam proporsi tertentu hingga daya sentrifugal berkurang, jika tidak, bulan akan lepas dari tarikan gravitasi bumi atau keduanya lepas dari tarikan gravitasi matahari dan tersesat dalam luasnya alam semesta.

Isyarat Al-Qur'an mengenai jumlah bulan yang ditetapkan pada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi merupakan konfirmasi implisit dari disiplin massa, ukuran, dimensi, dan kecepatan bumi serta seluruh benda di langit sejak penciptaan pertama hingga Tuhan mewarisi bumi dan penghuninya. Jika tidak, bangunan alam semesta akan runtuh. Mengontrol jarak tersebut berarti mengontrol jumlah energi yang mencapai setiap planet yang mengorbit pada orbitnya, seperti Bumi. Jika jumlah energi dari matahari meningkat sedikit saja, akan membakar kita dan segala sesuatu di sekitar kita. Jika jumlahnya berkurang sedikit, itu akan membekukan kita dan segala sesuatu di sekitar kita.

Al-Qur'an mengisyaratkan fakta-fakta ini yang baru disadari pada dekade-dekade akhir abad kedua puluh. Al-Qur'an juga menunjukkan bahwa tanda pertama berakhirnya tatanan kosmis adalah lepasnya bulan dari gravitasi bumi dan jatuhnya matahari ke dalam neraka. Allah berfirman: "Dan digabungkan matahari dan bulan," (QS. Al-Qiyamah ayat 9) dan tanda-tandanya telah tampak pada derajat tertentu terkait jarak antara bulan dan bumi.

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 1, 321-327.