Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : At-Tariq
Nomor Ayat : 11
Nomor Surat : 86
Tema :
Hujan Langit
Jumlah Pengunjung : 58

Detail Ayat

Ayat
﴿ وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الرَّجْعِۙ ١١ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Demi langit yang mengandung hujan753)

 

753) Raj‘ berarti ‘kembali berputar’. Hujan dinamakan raj‘ karena berasal dari uap yang naik dari bumi ke udara, kemudian turun ke bumi, kemudian menguap kembali ke atas, lalu turun kembali ke bumi, dan begituseterusnya. 

Tafsir Sains

Ungkapan deskriptif dalam firman Allah: “Demi langit yang kembali” mengacu pada ciri-ciri langit yang mengelilingi planet bumi. Istilah "kembali" di sini tidak hanya merujuk pada hujan, tetapi juga pada segala sesuatu yang mengingatkan manusia akan nikmat Allah. Selain itu, juga mencakup berbagai penemuan ilmiah yang telah terungkap belakangan ini.

Kata "kembali" berarti mengembalikan sesuatu ke arah sumbernya, seperti gema suara yang kembali melalui atmosfer bumi. Ungkapan ini menunjukkan adanya lapisan yang mengelilingi bumi, yang mengembalikan hal-hal yang bermanfaat dan menolak yang merugikan. Berikut adalah beberapa karakteristik atmosfer yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan modern:

1. Atmosfer mengembalikan air yang menguap dalam bentuk hujan.

2. Atmosfer bumi mengembalikan banyak meteorit ke luar angkasa.

3. Magnetosfer menolak angin matahari yang berbahaya bagi makhluk hidup.

4. Atmosfer memantulkan gelombang radio pendek dan menengah kembali ke bumi, bertindak seperti cermin yang memantulkan sinar dan gelombang elektromagnetik.

5. Atmosfer juga memantulkan panas, melindungi bumi dari panas matahari di siang hari dan menjaga panas bumi di malam hari. Jika keseimbangan ini terganggu, kehidupan di Bumi akan menjadi mustahil.

Dengan demikian, atmosfer mengembalikan ke bumi segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan menghilangkan segala sesuatu yang merugikan.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi menjaga panas dan proporsi gas yang sesuai untuk kehidupan, mengembalikan air yang menguap, serta menolak meteorit dan sinar kosmik. Semua ini diatur oleh kata “kembali,” yang sesuai dengan penggunaan kata “ayat.”

Deskripsi langit sebagai “yang kembali” dalam Al-Qur'an, yang diungkapkan lebih dari seribu empat ratus tahun yang lalu, mencakup berbagai gambaran yang kita kenal saat ini dan mungkin banyak gambaran yang belum kita ketahui. Kata "kembali" yang komprehensif ini adalah bukti kebenaran bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan bahwa Nabi Muhammad, shalawat dan salam baginya, terhubung melalui wahyu dan diajari oleh Pencipta langit dan bumi. Benarlah yang Allah firmankan mengenai Nabi terakhir:

dan tidak pula berucap (tentang Al-Qur’an dan penjelasannya) berdasarkan hawa nafsu(-nya). Ia (Al-Qur’an itu) tidak lain, kecuali wahyu yang disampaikan (kepadanya),  yang diajarkan kepadanya oleh (malaikat) yang sangat kuat (Jibril) (An-Najm/53:3-5)

Referensi

‘Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Muṣlih, al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah, (Mekah: al-Hay’ah al-Ālamiyyah lī al-I‘jāz al-‘Ilmī fī al-Qur’ān wa al-Sunnah - Rābiṭatu al-Ālam al-Islāmī, 2014), 114-116.