Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Al-An‘ām
Nomor Ayat : 125
Nomor Surat : 6
Tema :
Langit Manusia Udara Geologi
Jumlah Pengunjung : 92

Detail Ayat

Ayat
﴿ فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

Tafsir Sains

Manusia menghadapi berbagai kesulitan ketika naik ke angkasa tanpa perlindungan yang memadai. Ketinggian delapan kilometer di atas permukaan laut dapat menyebabkan masalah serius, seperti kesulitan bernapas akibat kekurangan oksigen dan penurunan tekanan udara. Hal ini dapat menyebabkan kondisi medis yang disebut hipoksia dan disbarisme.

 

Hipoksia (Kekurangan Oksigen) mengakibatkan kelelahan yang luar biasa, sakit kepala yang terus-menerus, sesak napas dan lainnya. Sedangkan Disbarisme menyebabkan nyeri hebat, tekanan berat pada paru-paru dan jantung, serta pecahnya sel-sel dan jaringan, nyeri di dada dan persendian, penggelembungan gas, terutama nitrogen, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan sesak napas.

 

Gas nitrogen yang terlarut dalam cairan tubuh mulai keluar dalam bentuk gelembung yang mengalir dengan kecepatan tinggi, menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Hal ini mengganggu fungsi organ vital, menyebabkan:

- Gangguan penglihatan

- Kehilangan keseimbangan

- Sakit kepala parah

- Pingsan total

- Syok saraf

- Kelumpuhan sebagian atau seluruhnya

- Sianosis tubuh

- Kematian akibat gagal jantung dan paru-paru

Al-Qur'an telah mengungkapkan kebenaran ini jauh sebelum manusia memahaminya secara ilmiah. Dalam Surat Al-An'am ayat 125, Allah SWT berfirman:

Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

 

Ayat ini menggambarkan kesulitan yang dialami seseorang saat mendaki ke langit, yang sesuai dengan penurunan tekanan atmosfer dan kekurangan oksigen yang dialami pada ketinggian tersebut. Fakta ilmiah ini baru disadari manusia pada akhir abad ke-20, meskipun sudah mulai dirasakan sejak akhir abad ke-18.

 

Hal ini menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah Sang Pencipta, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis) di tengah masyarakat yang mayoritasnya buta huruf. Pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur'an tentang fenomena alam dan kesehatan manusia membuktikan bahwa wahyu ini datang dari Pencipta langit dan bumi.

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 1, 266-267.