Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Nuh
Nomor Ayat : 19-20
Nomor Surat : 71
Tema :
Agroklimatologi Bumi Geologi Perdagangan
Jumlah Pengunjung : 83

Detail Ayat

Ayat
﴿ وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ بِسَاطًاۙ ١٩ لِّتَسْلُكُوْا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا ࣖ ٢٠ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, agar kamu dapat pergi dengan leluasa di jalan-jalan yang luas.

Tafsir Sains

Bisāṭan artinya hamparan, bentuk maṣdar dari kata kerja basaṭa yabsuṭu basṭan wa bisāṭan. Kata kerja ini mempunyai banyak arti, antara lain sederhana, datar, dan rata. Bisāṭan dalam surah Nuh/71: 19 ini juga berkedudukan sebagai maf‘ūl muṭlaq. Maksudnya juga sama dengan lafal firāsyan dan mahdan, yaitu permukaan bumi terasa datar dan luas sekali karena besarnya bola bumi. Manusia pun merasa nyaman untuk berjalan, tidur, maupun bekerja. Dalam melaksanakan segala kegiatannya, manusia tetap tenang dan tidak merasakan bumi ini sedang berputar sangat kencang. Fijājan jamak dari kata fajj yang artinya jalan yang luas. (tafsir aṭ-Ṭanṭāwī)

Ayat 19-20 pada surah Nūḥ juga menerangkan bahwa Allah menjadikan bumi sebagai hamparan dan menyiapkan bagi makhluk-Nya untuk tempat menetap, berpijak, dan mengayunkan kaki. Bumi dilengkapi juga dengan jalan-jalan agar mereka dapat berkunjung dari satu tempat ke tempat yang lain, dekat maupun jauh. Berbagai aktivitas dapat dilaksanakan untuk kepentingan hidup dan penghidupan, kepentingan ekonomi, perdagangan, pendidikan, kegiatan sosial, dan lain-lain. 

Berdasarkan pengamatan dan kajian para ilmuwan, proses geologi berupa siklus yang tiada henti. Di dasar lautan, di lautan Pasifik misalnya, berlangsung suatu proses penghamparan material-material magmatik yang keluar dari punggungan tengah samudra secara terus-menerus dan membentuk lempeng samudra. 

Dari tempat-tempat yang tinggi, berlangsung proses erosi. Material erosi dihamparkan dan diendapkan pada tempat-tempat yang lebih rendah. Endapan di bawah mengalami tekanan akibat pergerakan lempengan-lempengan dan membawa lapisan-lapisan batuan hasil erosi ini tertekuk dan terangkat, sampai membentuk pegunungan untuk kemudian tererosi kembali. Interaksi antar lempeng pada kedalaman tertentu menyebabkan terjadinya magma, yang kemudian naik ke atas dan membentuk gunungapi yang pada gilirannya memuntahkan magmanya dalam bentuk lava yang mengalir maupu lewat letusan yang menyebarkan debu ke segala arah dan mencapai jangkuan ratusan bahkan ribuan kilometer. Hamparan debu tersebut berinteraksi dengan hujan menjadikan lahan menjadi subur. Sebagian material berupa batu maupun pasir diendapkan melalui sungai-sungai dan menjadi bahan bangunan

Referensi

Tim Penyusun, Penciptaan Bumi Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI, 2010), 34, 36, 54.