Profil Ayat
Nama Surat : Qaf |
Nomor Ayat : 6 |
Nomor Surat : 50 |
Tema : |
Bintang Langit Astronomi Kosmologi |
Jumlah Pengunjung : 15 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ اَفَلَمْ يَنْظُرُوْٓا اِلَى السَّمَاۤءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنٰهَا وَزَيَّنّٰهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْجٍ ٦ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
Apakah mereka tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya tanpa ada retak-retak padanya sedikit pun? |
Tafsir Sains |
Pada tahun 1924, ilmuwan Prancis de Broglie membuktikan bahwa elektron terkadang berperilaku sebagai gelombang radiasi immaterial dalam keadaan tertentu. Penemuan ini juga berlaku untuk bahan penyusun dasar lainnya. Setahun setelahnya, pada tahun 1925, Heisenberg dari Jerman dan Schrödinger dari Austria masing-masing menetapkan aturan dasar mekanika kuantum dan mekanika gelombang. Keduanya menyelidiki penyebab fenomena di mana kuantum cahaya atau foton terkadang berperilaku sebagai partikel fisik dan di lain waktu sebagai gelombang radiasi. Pada tahun yang sama, Pauli mengumumkan prinsip eksklusi, yang menyatakan bahwa dua elektron dalam satu atom tidak dapat memiliki bilangan kuantum yang sama. Oleh karena itu, keduanya tidak dapat berada pada orbit yang sama di sekitar inti dan tidak dapat memiliki kecepatan yang sama. Hukum ini berlaku hanya untuk partikel dasar yang menyusun atom.
Pada tahun 1931, Dirac mengumumkan teori proporsional elektron, di mana ia menunjukkan adanya elektron dengan muatan dan energi yang berbeda. Teori ini dibuktikan setahun kemudian, pada tahun 1932, dalam sinar kosmik oleh Carl Anderson, yang menamakan partikel tersebut sebagai “positron”. Setelah itu, ditemukan kontradiksi dengan partikel lainnya. Sifat utama materi adalah antitesis dari proton, dan antitesis materi di hadapan materi dianggap sebagai fakta alam semesta yang kita persepsikan. Hal ini telah dibuktikan bahwa setiap partikel materi memiliki kebalikannya, yaitu partikel dengan massa, ukuran, dan kecepatan yang sama persis, tetapi dengan muatan yang berlawanan.
Partikel-partikel ini berputar ke arah yang berlawanan, dan telah terbukti bahwa jika dua hal yang berlawanan bertemu, mereka akan musnah seluruhnya. Para ilmuwan bertanya-tanya bagaimana dunia material kita dapat bertahan dengan keberadaan materi dan lawan-lawannya, yang keduanya akan musnah saat bertemu.
Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa materi dan antimateri telah bergabung untuk membentuk alam semesta mereka sendiri. Artinya, ada dunia antimateri yang berbeda dari dunia material kita yang tidak dapat kita lihat. Kita tidak tahu banyak tentang dunia tersebut, dan ini saja tidak cukup untuk membuktikan adanya ruang hampa di langit.
Di sisi lain para astronom percaya bahwa benda-benda langit melayang di ruang hampa. Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa jarak antara masing-masing bintang dan berbagai pengelompokannya (galaksi dan kelompok galaksi) hingga ujung alam semesta yang dapat dilihat, tersebar melalui sinar kosmik dan partikel-elementer yang dibawanya, termasuk asap kosmik dan aerosol abu.
Keberadaan “materi gelap” dikemukakan oleh astronom Swiss, Fritz Zwicky, pada tahun 1933. Dia menemukan bahwa total massa yang dihitung di konstelasi Virgo jauh melebihi jumlah massa galaksi-galaksi yang menyusunnya. Pada tahun 1992, para astronom dan astrofisikawan mengumumkan kemungkinan besar adanya materi gelap (yang tidak terlihat) dalam konstelasi Virgo. Mereka percaya materi ini terdiri dari partikel atom baru yang belum ditemukan, yang disebut "pengecut" atau partikel berat. Materi gelap ini mewakili sejenis benang kosmik yang menghubungkan benda-benda langit dan membawa tatanan kosmis, mirip dengan unsur-unsur penyusun kode genetik dalam tubuh organisme hidup.
Materi gelap mungkin menjelaskan hilangnya massa di alam semesta, seperti yang disadari oleh Zwicky pada sepertiga pertama abad ke-20. Penemuan ini juga menjelaskan sifat zona gravitasi raksasa yang menghubungkan gugusan galaksi besar menjadi satu.
Beberapa bukti ini menyangkal adanya kekosongan atau keretakan di alam semesta, dan Maha Suci Allah yang menurunkan penegasan kebenaran universal ini lebih dari seribu empat ratus tahun yang lalu: "Apakah mereka tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya tanpa ada retak sedikit pun?" (Qaf/50:6) |
Referensi |
Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 3, 354-357. |