Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Al-Hijr
Nomor Ayat : 22
Nomor Surat : 15
Tema :
Air Angin Hujan Tumbuhan
Jumlah Pengunjung : 58

Detail Ayat

Ayat
﴿ وَاَرْسَلْنَا الرِّيٰحَ لَوَاقِحَ فَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَسْقَيْنٰكُمُوْهُۚ وَمَآ اَنْتُمْ لَهٗ بِخٰزِنِيْنَ ٢٢ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan.396) Maka, Kami menurunkan hujan dari langit lalu memberimu minum dengan (air) itu, sedangkan kamu bukanlah orang-orang yang menyimpannya.

 

396) Maksudnya adalah mengawinkan awan, tanaman, dan sebagainya.

Tafsir Sains

Angin didefinisikan sebagai udara yang bergerak relatif terhadap gas atmosfer lainnya yang mengelilingi bumi. Selubung gas ini awalnya dikeluarkan oleh Allah dari dalam bumi dan masih dikeluarkan melalui kawah gunung berapi pada saat letusannya. Ketika gas ini dikeluarkan, ia bercampur dengan asap kosmik hasil proses Big Bang, dari reaksi nuklir di dalam bintang-bintang, dan dari ledakan beberapa benda langit. Dengan demikian, selubung gas bumi terbentuk dari suatu campuran, sebagian berasal dari bumi dan sebagian lagi dari langit, dan itulah sebabnya Allah menggambarkannya dengan sempurna dalam Al-Qur'an.

 

Hembusan angin akan menggerakkan awan dengan memberikan kelembapan yang diperlukan bagi udara. Angin juga mengirimkan inti kondensasi yang membantu uap air di awan mengembun dan membantu tetesan air yang terkondensasi di awan untuk tumbuh lebih besar hingga mencapai massa yang memungkinkan terjadinya hujan, salju, atau hujan es. Angin kemudian mendorong massa hujan ini ke mana pun Allah kehendaki.

 

Fakta-fakta ini tidak disadari manusia hingga awal abad ke-20, namun telah disebutkan dalam Kitab Allah dengan begitu akurat, jelas, dan sempurna secara ilmiah. Ini menegaskan bahwa sumber utama Al-Qur'an adalah Allah Sang Pencipta, dan bahwa Al-Qur'an adalah firman-Nya yang Maha Mulia. Tidak ada seorang pun di antara makhluk yang mengetahui peran angin dalam membawa partikel-partikel materi ke awan sehingga membantu uap ini mengembun dan turun menjadi hujan, atas kehendak Allah, pada saat wahyu diturunkan.

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 1, 445-449.