Profil Ayat
Nama Surat : Yasin |
Nomor Ayat : 80 |
Nomor Surat : 36 |
Tema : |
Biologi Klorofil Kosmologi Matahari Tumbuhan Geografi |
Jumlah Pengunjung : 37 |
Detail Ayat
Ayat |
﴿ ۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ ٨٠ ﴾ |
Terjemahan Kemenag 2019 |
(Dialah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya.” |
Tafsir Sains |
Di antara ayat-ayat kosmis yang terdapat dalam “Surat Yasin” adalah tentang kekuasaan mutlak Allah, yang menjadikan pohon hijau sebagai sumber api yang dapat dinyalakan oleh manusia. Mengenai hal ini, Allah berfirman: "Dialah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya." (QS. Yasin/36:80)
Ayat yang mulia ini merujuk pada fakta ilmiah yang luar biasa, yaitu salah satu proses biologis paling mendasar: fotosintesis, atau yang dikenal dengan proses sintesis cahaya. Fotosintesis adalah proses biosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau yang menangkap energi matahari.
Tumbuhan hijau diberi pigmen klorofil oleh Sang Pencipta, yang memberi warna hijau pada daun dan jaringan autotrofiknya. Pigmen ini dan pigmen-pigmen lain pada tumbuhan memungkinkan mereka menangkap dan menyimpan sebagian energi matahari, yang mencapai bumi sebagai energi elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang.
Ketika pepohonan hijau dan tumbuhan lainnya mengering, mereka berubah menjadi berbagai sumber energi alami, kecuali energi nuklir, angin, pasang surut, panas bumi, dan energi matahari langsung. Energi yang ada pada pepohonan hijau berasal dari sinar matahari. Saat tumbuhan hijau mengering, sisa-sisanya dapat berubah menjadi kayu bakar, jerami, atau arang — terutama jika dibakar oleh manusia dalam kondisi tanpa udara. Jika sisa-sisa tumbuhan tersebut terkubur secara alami di danau, sungai, atau pantai laut dangkal, mereka akan terbakar secara alami dan terisolasi dari udara, berubah menjadi batu bara. Jika tekanan dan panas terus meningkat jauh di dalam kerak bumi, batu bara ini akan berubah menjadi gas alam. Hewan laut, terutama yang berukuran kecil, memakan tumbuhan atau sisa-sisanya, serta produk mikroskopisnya. Energi matahari yang tersimpan dalam tumbuhan tersebut diubah oleh tubuh hewan menjadi protein, minyak hewani, dan lemak. Saat bahan organik ini terurai tanpa udara, mereka berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Jika panas dan tekanan terus meningkat di dalam kerak bumi, minyak tersebut akhirnya berubah sepenuhnya menjadi gas alam.
Semua bahan ini merupakan sumber bahan bakar yang dibakar untuk menghasilkan energi panas. Ketika bahan bakar tersebut dibakar, oksigen di atmosfer bergabung dengan karbon yang terkandung di dalamnya, menghasilkan gas karbon dioksida yang dilepaskan kembali ke atmosfer. Dengan demikian, energi yang diperoleh pohon hijau dari sinar matahari sampai ke planet Bumi dan membantu mengekstraksi atom karbon dari molekul karbon dioksida yang ada di atmosfer.
Gas di atmosfer bumi mengandung energi yang dilepaskan dalam bentuk nyala api panas saat pembakaran salah satu sumber energi tersebut terjadi di dalam oksigen atmosfer (seperti kayu, kayu bakar, jerami, arang, batu bara, atau gas bumi). Minyak, gas alam, atau gas metana yang dihasilkan dari penguraian limbah juga berperan dalam proses ini. Atom karbon yang tersimpan dalam berbagai sumber energi ini kemudian bergabung dengan atom oksigen yang ada di atmosfer, kembali ke udara dalam bentuk molekul karbon dioksida, sambil melepaskan energi.
Proses pembakaran di permukaan bumi adalah proses oksidasi karbon dalam bahan organik yang menghasilkan karbon dioksida, mirip dengan proses pernapasan pada makhluk hidup. Tumbuhan hijau awalnya mengambil karbon dari atmosfer melalui proses fotosintesis dan mengembalikannya ke bumi dalam bentuk energi yang tersimpan. Dalam proses ini, tumbuhan hijau memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan karbon di atmosfer.
Dari penjelasan ini, kita memahami makna ilmiah ayat yang mulia, yang pada zaman Nabi Muhammad SAW dipahami sebagai merujuk pada kayu atau bahan bakar, seperti kayu bakar atau arang. Namun, kita sekarang memahami bahwa ayat ini mencakup semua bentuk energi yang berasal dari tumbuhan, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, kayu, jerami, dan bahkan kotoran hewan. Allah telah memberikan kemampuan luar biasa pada tumbuhan hijau untuk menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Allah berfirman dalam QS. Yasin/36:80: "Dialah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya."
Dan dalam QS. Al-Waqi'ah/56:71-74: "Apakah kamu memperhatikan api yang kamu nyalakan? Apakah kamu yang menumbuhkan kayunya atau Kami yang menumbuhkannya? Kami menjadikannya (api itu) sebagai peringatan dan manfaat bagi para musafir. Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Agung."
Ayat-ayat ini menunjukkan kebesaran Allah dalam menciptakan siklus energi yang sempurna di alam semesta, yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sungguh Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya dengan ilmu-Nya yang sempurna. |
Referensi |
Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 3, 141-147. |