Kembali

Profil Ayat

Nama Surat : Luqman
Nomor Ayat : 14
Nomor Surat : 31
Tema :
Biologi Ilmu Kedokteran Manusia Penciptaan Manusia Seksologi Sosiologi
Jumlah Pengunjung : 30

Detail Ayat

Ayat
﴿ وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ١٤ ﴾
Terjemahan Kemenag 2019

Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.598) (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.

 

598) Selambat-lambat waktu menyapih ialah sampai anak berumur 2 tahun. 

Tafsir Sains

Janin manusia hidup dalam rahim ibunya selama periode antara enam hingga sembilan bulan qomariyah, sepenuhnya bergantung pada tubuh sang ibu untuk memperoleh segala kebutuhan nutrisinya, termasuk asam amino, protein, karbohidrat, vitamin, hormon, garam, oksigen, dan sel kekebalan. Ibu hamil juga menerima serta menyingkirkan racun yang dihasilkan tubuh janinnya, seperti urea dan karbon dioksida. Ibu hamil mengorbankan banyak hal demi janinnya, terkadang dengan mengabaikan kebutuhan tubuhnya sendiri, meskipun hal ini bisa menyebabkan penurunan kesehatan, anemia, dan penyakit lainnya.

 

Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah...”

 

Gejala yang sering dialami ibu hamil meliputi gangguan pencernaan seperti muntah, mual, pencernaan yang buruk, peningkatan keasaman lambung, dan kadang-kadang penurunan atau peningkatan nafsu makan secara berlebihan. Ada juga tekanan dari rahim yang semakin besar terhadap organ-organ seperti lambung dan hati, terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan, menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, baik ke tubuh ibu maupun janinnya. Volume darah yang dipompa jantung meningkat dari sekitar 6.500 liter per hari sebelum hamil menjadi 15.000 liter per hari setelah hamil. Hal ini bisa menimbulkan stres pada jantung, tekanan darah tinggi, dan pelebaran pembuluh darah yang berisiko menyebabkan varises pada kaki.

Selain itu, pertumbuhan janin menyebabkan tekanan pada diafragma dan paru-paru, sehingga menghambat pernapasan. Hormon-hormon yang berlebihan akibat kehamilan dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh yang tampak dalam bentuk kaki bengkak. Beberapa ibu hamil juga mengalami gangguan kelenjar endokrin, seperti kelenjar tiroid, dan kekurangan kalsium karena janin menyerap kalsium dalam jumlah besar untuk pembentukan tulangnya, yang bisa menyebabkan tulang ibu menjadi rapuh atau lunak. Berat badan ibu pun bertambah sekitar sepuluh kilogram selama kehamilan normal, dan lebih banyak lagi dalam kehamilan kembar atau kehamilan ektopik, yang bisa berisiko pada janin dan ibu.

 

Kehamilan juga menyebabkan ibu mengalami tekanan psikologis yang signifikan, seperti ketidakpastian antara harapan dan ketakutan, optimisme dan pesimisme, serta kecemasan yang mendalam. Dalam kondisi ini, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan, kasih sayang, dan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Al-Qur’an dengan sangat indah menggambarkan kondisi ibu hamil yang penuh kelemahan dan beban yang semakin bertambah, sebagaimana firman-Nya: Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah...

 

Ketika janin mencapai usia tiga bulan, ia mulai mengambil posisi khusus di dalam rahim dengan kepala menunduk ke bawah, punggung menghadap ke atas, lutut ditekuk ke arah kepala, dan wajah menghadap ke punggung ibu. Posisi ini mempersiapkan janin untuk kelahiran, di mana kepala biasanya muncul lebih dahulu. Kelahiran alami yang dimulai dengan kepala adalah yang paling mudah, meskipun tidak jarang terdapat komplikasi yang memerlukan intervensi medis, seperti vakum atau operasi caesar.

 

Persalinan sendiri dikenal sebagai salah satu proses paling menyakitkan yang dialami seorang ibu. Rasa sakit ini bisa begitu hebat, bahkan dapat menyebabkan risiko kematian bagi ibu atau janinnya. Meskipun perkembangan medis telah mengurangi risiko ini, namun beberapa risiko tetap ada, seperti infeksi pasca persalinan atau komplikasi lainnya yang sering dialami ibu di masyarakat yang kurang maju dalam ilmu kedokteran.

Setelah persalinan, ibu mengalami pendarahan yang berlangsung antara satu hingga enam puluh hari, dengan rata-rata sekitar empat puluh hari. Proses ini terjadi karena plasenta yang lepas dari dinding rahim meninggalkan pembuluh darah yang terbuka, yang jika tidak segera disembuhkan, bisa berakibat fatal. Allah dalam rahmat-Nya membantu rahim untuk berkontraksi dengan cepat setelah melahirkan, sehingga mencegah pendarahan yang berlebihan. Berat rahim pun berangsur kembali dari sekitar satu kilogram sebelum melahirkan menjadi hanya lima puluh gram di akhir masa nifas. Perubahan-perubahan ini menggambarkan betapa besarnya penderitaan fisik yang dialami seorang ibu demi anaknya.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an: “Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,” menggambarkan penderitaan yang bertingkat-tingkat yang dialami oleh setiap ibu hamil hingga masa persalinan.

 

Allah berfirman: dan (ibunya) menyapihnya dalam dua tahun.

 

Banyak orang berpendapat bahwa usia kehamilan manusia umumnya berlangsung sembilan bulan qomariyah (sekitar 266 hari). Namun, Al-Qur'an mengandung firman Allah yang menegaskan bahwa total masa kehamilan hingga menyapih adalah tiga puluh bulan:

...Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan... [Al-Ahqaf: 15]

Dan Allah juga berfirman:

dan (ibunya) menyapihnya dalam dua tahun. [Luqman: 14]

Dari kedua ayat Al-Qur’an yang mulia ini, dapat dipahami bahwa masa kehamilan minimum adalah enam bulan qomariyah penuh (sekitar 177 hari). Fakta ini baru dibuktikan melalui penelitian embriologi modern, sementara Al-Qur’an telah menyebutkan hal tersebut jauh sebelumnya, menunjukkan keilahian kitab ini dan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, dua ayat ini juga menunjukkan bahwa penyapihan bayi dapat terjadi dalam rentang waktu antara 21 hingga 24 bulan qomariyah, tergantung pada lamanya kehamilan.

 

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Mujahid Abu Al-Magd, seorang Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Mansoura, penelitian medis terbaru membuktikan bahwa semakin mendekati dua tahun lunar durasi menyusui seorang ibu, semakin rendah risiko konsentrasi antibodi berbahaya dalam sel pankreas yang memproduksi insulin pada bayi. Sebaliknya, semakin singkat masa total kehamilan dan menyusui (kurang dari tiga puluh bulan qomariyah) atau penggantian ASI dengan susu hewan, maka konsentrasi antibodi berbahaya di tubuh bayi akan meningkat.

 

Penemuan ilmiah ini tidak diketahui pada saat turunnya Al-Qur'an atau berabad-abad setelahnya. Namun, fakta-fakta ilmiah tersebut telah tercantum dengan sangat akurat dan lengkap dalam Kitab Allah, yang membuktikan kepada setiap orang berakal bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, bukan buatan manusia.

Referensi

Zaghlūl al-Najjār, Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm, Cet. 1 (Kairo: Maktabatu al-Syurūq al-Dauliyyah, 2007), Vol. 2, 486-490.